Idul Fitri Kelabu Saat Keluarga Tahu Siti Tewas di Tangan Nicko

Idul Fitri Kelabu Saat Keluarga Tahu Siti Tewas di Tangan Nicko

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 15 Apr 2024 17:01 WIB
Ilustrasi pembunuhan PSK
Ilustrasi Pembunuhan PSK (Foto: Edi Wahyono)
Bandung -

Idulfitri 1445 Hijriah tak sempat dirayakan Siti Julaeha, lantaran ia tewas di tangan teman kencannya, Nicko Heru (35) pada Rabu (10/4/2024) dini hari.

Jasad wanita 31 tahun (sebelumnya ditulis 34 tahun) itu ditemukan di dalam kamar Apartemen Tower D The Jardins, Cihampelas Dalam, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Nicko gelap mata membunuh warga Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu karena tidak adanya kesepakatan harga. Diketahui hari itu, Siti datang ke apartemen untuk melakukan kencan berbayar dengan Nicko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mata tetangganya, Siti dikenal sebagai pribadi yang baik. Namun memang korban jarang bersosialisasi dengan warga di sekitar tempat tinggalnya karena bekerja dan tinggal di Kota Bandung.

"Kaget waktu pertama dengar (Siti tewas dibunuh), kebetulan saya lagi jalan ke Garut. Saya kenal dia itu dari kecil, anaknya baik. Cuma memang dia kan kerja di Bandung, jadi jarang pulang," kata Wahyudin, Ketua setempat sekaligus tetangga Siti, saat ditemui di Lembang, Senin (15/4/2024).

ADVERTISEMENT

Wahyudin menyebut tak tahu pasti dimana Siti bekerja. Namun sepengetahuannya, Siti bekerja di Bandung sejak anak semata wayang Siti masih kecil. Saat ini, anak Siti sudah duduk di bangku SMP.

"Kalau kerjanya jadi apa, terus Bandungnya dimana saya enggak tahu. Cuma yang saya ingat sudah lama, ya ada lah sekitar 8 sampai 9 tahunan. Terus kalau pulang itu nggak tentu, kadang 1 bulan sekali, 3 bulan sekali. Terus di sininya juga sebentar, paling 2 sampai 3 hari," kata Wahyudin.

Siti berperan sebagai tulang punggung keluarganya. Hal itu dilakoni Siti sejak ia bercerai dengan suaminya, disusul kematian ayahnya. Praktis, Siti mesti mencari pemasukan yang pasti.

"Ya dia itu memang tulang punggung keluarga, ibunya sudah sepuh dan janda juga, anaknya perlu biaya sekolah, adiknya bekerja tapi mungkin perlu biaya lebih. Ya semenjak cerai sama ayahnya meninggal, dia kerja di Bandung. Memang sempat serabutan dulu di sini tapi enggak lama," ucap Wahyudin.

Wahyudin sendiri menyebut keluarga Siti saat ini masih syok akibat tewasnya tulang punggung keluarga mereka secara tragis tepat pada hari Idulfitri.

"Masih syok, jadi belum bisa diganggu dan komunikasi. Makanya ada beberapa yang mau ke rumah almarhum, belum diterima. Kalau Siti sudah dimakamkan Kamis kemarin di TPU Kampung Gandok," kata Wahyudin

(yum/yum)


Hide Ads