Pamit Terakhir Salman Sebelum Ditemukan Jadi Kerangka di Hutan Jati

Jabar X-Files

Pamit Terakhir Salman Sebelum Ditemukan Jadi Kerangka di Hutan Jati

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 16 Apr 2024 15:00 WIB
Lokasi penemuan tengkorang berkaos Teluh Jampang di Sukabumi
Penemuan tengkorak bekaus Teluh Jampang di Sukabumi. Foto: istimewa
Sukabumi -

Rabu (3/8/2022) sekitar pukul 10.00 WIB, sesosok jasad tinggal kerangka ditemukan di area perkebunan jati, Kampung Balewer, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Kondisi korban berada sekitar 20 meter dari jalan raya.

Satu-satunya ciri yang melekat di tubuh korban adalah kaus hitam bertuliskan 'Teluh Jampang'. Kabar temuan mayat itu kemudian sampai ke telinga Sulaeman warga Kampung Legok Loa, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan. Sudah 12 hari putranya bernama Salman hilang usai berpamitan mengantar penumpang.

Rasa waswas menyergap Sulaeman, bergegas dia mengajak putrrinya dan keluarganya yang lain mendatangi Instalasi Kamar Jenazah RSUD Palabuhanratu. Begitu tiba, Sulaeman terkejut. Sosok itu memang putranya yang hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia benar itu anak saya, sudah hilang selama 12 hari, anak saya bernama Salman pamit membawa penumpang ke daerah Girimukti," kata Sulaeman, ayah korban saat ditemui detikJabar di ruang instalasi jenazah RSUD Palabuhanratu, Rabu (3/8/2022) sore.

Terlihat adik perempuan korban menangis histeris begitu diperlihatkan kondisi jenazah. "Eta lanceuk aing, saha nu tega ka lanceuk aing (itu kakak saya siapa yang tega seperti itu ke kakak saya," histeris adik korban.

ADVERTISEMENT

Jejak terakhir keluarga melihat Salman pada Sabtu (23/7) silam dan berpamitan untuk mengantar penumpang. Hal ini menegaskan bahwa korban memang membawa motor kala itu.

"Salman ini biasa antar jemput adiknya ini, hanya saat pertama hilang tidak dijemput sepulang kerja. Adiknya ini sampai menunggu lama di pos polisi Bagbagan, dia sempat bertanya juga saat itu apakah kakaknya datang (menjemput)," cerita Sulaeman.

Sulaeman membenarkan, keluarga sempat membuat unggahan di media sosial terkait hilangnya Salman. Mereka juga melapor ke polisi terkait hal itu, sampai kemudian mereka mendapat kabar temuan jasad pria sudah menjadi tengkorak di Girimukti. Keluarga menduga Salman menjadi korban kejahatan.

"Memang sempat di posting di FB laporan juga ke polres, harapan saya siapa dalangnya yang membuat anak saya seperti itu ditangkap. Saya ingin bertemu, kasihan anak saya itu meninggalkan istri yang sedang hamil dan satu orang anak," pungkas dia.

Jasad Salman ditemukan dengan kondisi mengenaskan, hal itu diceritakan Abdul Azis Kepala Dusun (Kadus) Balewer.

"Kondisi badan sudah hancur tidak ada dagingnya hanya tertahan pakaian, seluruh tubuh sudah jadi tengkorak. Masih pakai pakaian jadi tengkoraknya tidak terpisah," ungkap Azis, kepada detikJabar.

Dari lokasi ditemukan helm dan kaca mata diduga milik korban. "Di sekitar lokasi ada helm dan kacamata, kalau motor tidak ada. Hanya pakai kaus bertuliskan Teluh Jampang dan celana panjang jeans pakai sepatu," kata Azis.

Azis menjelaskan lokasi penemuan berada di perkebunan jati milik warga bernama Eka. "Itu lokasinya di perkebunan jati punya pak Eka oleh pekerja jalan lintas," imbuhnya.

Hilangnya si Kuda Besi-Sosok Misterius

Sepeda motor yang dipakai Salman hilang, hal ini menegaskan ia menjadi korban kejahatan. Dia diketahui berporfesi sebagai tukang ojek. Sebelum menarik penumpang, ia sempat berpamitan untuk mengantar penumpang ke Girimukti dari Bagbagan atau simpang tiga arah Geopark Ciletuh menggunakan motor kepada keluarganya.

Korban dikenal sebagai anggota Ormas Gasak Kecamatan Simpenan. Setiap acara organisasi korban selalu aktif mengikutinya.

Ketua Ormas Gasak tempat korban bernaung buka suara soal detik-detik terakhir sebelum korban hilang. Korban diketahui sempat membawa penumpang, tapi setelah itu hilang.

"Beliau sering mangkal di Bagbagan, ada penumpang tarik (dibawa), ya dia (Salman) memang ngojek. Dia kerap bareng-bareng dengan temannya (mangkal) di Bagbagan, saat itu ia berangkat jam tiga sore, tahu temannya bawa penumpang itu, tahu. Ditunggu sampai malam sampau 24 jam nggak ada, sampai akhirnya ditemukan dengan kondisi sudah meninggal," kata Ketua Ormas Gasak Kecamatan Simpenan Haji Ujang Ewok kepada detikJabar, Rabu (3/8/2022) malam.

Ia pun mengungkap ciri-ciri pria yang dibawa Salman. Yang jelas, pria itu sosok asing bagi teman-teman Salman sesama tukang ojek.

"Yang memboncengnya teman-temannya (sesama tukang ojek) tahu, dia lelaki seumuran dengan korban. Bawa tas pinggang, sweater, pakai topi, nggak pakai masker orang itu. Ojek situ nggak ada yang kenal, hanya penumpang orang selewat," ungkapnya.

Ujang lalu mengungkap sosok Salman yang sangat aktif berorganisasi dengannya. Hal itu yang membuatnya merasa kehilangan sosok Salman. Harapan besar pun diungkapkan.

"Harapan saya pelaku bisa ditangkap segera. Organisasi Gasak ikut mendorong kepolisian, kami meminta agar (polisi) bisa segera mengungkap. Tadi sore sudah kordinasi dengan Ketum Gasak beliau merespons sekali (mendorong polisi segera mengungkap kasus ini)," sambung dia menutup pembicaraan dengan detikJabar.

Polisi Bolak-balik Gelar Olah TKP

Personel Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sukabumi masih melakukan pemeriksaan terkait penemuan jasad tinggal kerangka di area perkebunan jati Kampung Balewer, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Rabu (3/8/2022).

Kapolres Sukabumi yang kala itu dijabat AKBP Dedy Darmawansyah mengatakan ia sudah memerintahkan anggotanya melakukan dua kali olah tempat kejadian perkara (TKP), salah satunya melakukan scientific identification untuk menelusuri jejak kematian korban.

"Kita olah TKP lagi untuk membuat jelas perkara, Opsnal dan Sat Reskrim Polres olah TKP dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang benar serta scientific identification dari jejak barang bukti serta hal-hal di tubuh korban," kata Kapolres Dedy kepada detikJabar, Sabtu (6/8/2022).

Olah TKP pertama digelar di lokasi jasad pria bernama Salman (35) itu oleh polsek setempat. Lalu dilanjutkan dengan olah TKP kedua oleh Tim Opsnal dan Polres Sukabumi.

"Kita menelusuri jejak kembali, lebih detil dan ilmiah. Kita himpun barang bukti dan keterangan sekecil apapun," imbuhnya.

Sementara itu, Kanit 1 Jatanras Satreskrim Polres Sukabumi yang kala itu dipimpin Ipda Asep Suhriat mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah barang bukti milik korban. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan.

"Atas arahan Pak Kapolres kami melakukan olah TKP kembali, menelusuri lokasi tersebut. Selain itu sudah ada enam orang yang kita mintai keterangan sebagai saksi, termasuk dari istri korban sebagai pelapor," ungkap Asep.

Dijelaskan Asep barang bukti yang diperoleh sejauh ini hanya barang-barang milik korban saat jasadnya ditemukan. "Helm, sepatu, kacamata dan pakaian korban saat olah TKP awal ya. Ponselnya ketinggalan di warung saat dia akan berangkat ngojek," pungkasnya.

Pelaku Ditangkap

Setelah serangkaian penyelidikan panjang, akhirnya polisi menangkap seorang pria inisial VS diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Salman (35), yang jasadnya dibiarkan tergeletak hingga menjadi kerangka pada Rabu (3/8) lalu.

Kapolres Dedy Darmawansyah mengatakan pelaku diamankan setelah polisi menemukan barang bukti di lokasi yang diduga milik pelaku. Barang bukti itu berupa kacamata.

"Pelaku kita amankan dari Polsek Cisaat, terkait penemuan mayat di Kampung Balewer, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas. Pelaku inisial VS sebagai penumpang korban sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (23/7)," kata Dedy didampingi KBO Reskrim Ipda Ruskan dan Kanit Jatanras, Ipda Asep Sihriat, Minggu (7/8/2022).

Selain pelaku barang bukti berupa helm milik korban, kacamata pelaku dan pakaian korban turut diperlihatkan polisi.

"Kacamata ini milik pelaku dan ditemukan di lokasi kejadian, pada saat kejadian pelaku diketahui membawa pisau dan menusuk perut korban hingga mengenai tulang iga korban," ujar Dedy.

Setelah menusuk korban, pelaku kemudian menendang korban hingga terjatuh ke jurang sejauh kurang lebih 20 meter.

"Pelaku mengambil senjata tajam di tasnya lalu melakukan penusukan dan mendorong korban dari pinggir jalan, setelah itu korban mengambil kalung yang ada STNK dan kendaraan korban di bawa pelaku," jelas Dedy.

Pelaku diamankan dari Mapolsek Cisaat, Resor Sukabumi Kota diketahui ia juga berurusan dengan polisi terkait kasus penipuan.

"Yang bersangkutan diamankan di Polsek Cisaat dengan kasus penipuan masalah uang dan motor yang diambil sudah digadaikan. Uang Rp 4 juta dan diipakai foya-foya," imbuhnya.

Motif ekonomi menjadi penyebab pembunuhan dijelaskan Kapolres Dedy, pelaku merupakan residivis kasus penjambretan, kasus penipuan dan penggelapan.

"Motifnya ekonomi karena yang bersangkutan di amankan di Polsek Cisaat dengan kasus penipuan, untuk masalah uang dan motor yang di ambil dari korban Salman sudah digadaikan. Uang Rp 4 juta dipakai foya-foya," kata Dedy, Minggu (7/8/2022).

Polisi bisa mengungkap kasus tersebut setelah melakukan olah TKP sebanyak dua kali melibatkan tim gabungan dari Polda Jawa Barat dan pemeriksaan saksi.

"Kami bisa ungkap karena kami melakukan olah TKP kembali pada Kamis tanggal 4 Agustus 2022 yang mana kita melibatkan identifikasi polres tim lapangan polres, tim lapangan polda tim pemeriksa polres dan polsek untuk menurai kejadian," ujar Dedy.

"Bahwa yang bersangkutan adalah tukang ojek dimana pangkalannya Bagbgan, kita menghitung dari waktu kejadian siapa yang naik atau yang menjadi penumpang di situ diketahui pada Jumat tanggal 5 kemudian melakukan pengejaran didapatkan di wilayah Cisaat," jelas Dedy.

Dedy menjelaskan antara pelaku dan korban tidak saling mengenal, motifnya murni karena pelaku ingin menguasai barang berharga korban.

"Pelaku dengan korban tidak kenal hanya ingin motor tersebut ia menjadi penumpang ke Girimukti. Ini tidak ada kaitan dengan hal lain yang bersangkutan merupakan residivis pernah ditahan di terkait pencurian dengan kekerasan," katanya.

(sya/sud)


Hide Ads