Aksi Pegawai Mini Market Kejar Perampok yang Gasak Uang Rp 67 Juta

Tasikmalaya

Aksi Pegawai Mini Market Kejar Perampok yang Gasak Uang Rp 67 Juta

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 20 Mar 2024 07:15 WIB
Pegawai mini market di Tasik saat berusaha menangkap perampok.
Pegawai mini market di Tasik saat berusaha menangkap perampok. Foto: Istimewa
Tasikmalaya -

Aparat Polres Tasikmalaya Kota masih melakukan penyelidikan terhadap aksi pencurian dengan kekerasan di sebuah mini market, Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Senin (18/3/2024) lalu.

Polisi masih memburu seorang pria yang menjadi pelaku penyekapan dua pegawai dan menggondol uang sekitar Rp 67 juta itu. "Tim masih melakukan penyelidikan, tentu harapannya bisa segera terungkap," kata Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan, Rabu (20/3/2024).

Sejauh ini polisi telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti. Salah satu barang bukti yang diamankan polisi adalah rekaman CCTV toko yang berhasil merekam adegan per adegan aksi perampokan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada satu momen heroik dalam rekaman itu, yakni ketika pegawai toko Anis Fitria (24) terlihat begitu gigih berusaha menangkap pelaku yang hendak kabur dengan sepeda motornya. Dia terlihat terpental bahkan terseret sepeda motor pelaku. Meski akhirnya gagal atau pelaku berhasil kabur, namun aksi perempuan ini terbilang berani.

"Saya tadinya berusaha menarik tas ransel pelaku, karena uang toko pasti ada di tas itu," kata Anis.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku berani melakukannya karena melihat pelaku sudah tak memegang senjata. "Saya berani mengejar karena dia sudah nggak pegang pisau sama pistol, tapi sayang gagal. Ada warga yang mau membantu, tapi dia keburu kabur," kata Anis.

Dari rekaman CCTV terlihat pelaku keluar tergesa-gesa dari dalam mini market diikuti oleh Anis. Saat pelaku menaiki sepeda motornya, Anis terlihat menarik ransel pelaku sehingga pelaku dan motornya rebah ke kanan.

Anis terus berusaha menarik ransel, si pelaku lalu bangkit dan menghempaskan Anis sehingga dia terjatuh ke belakang akibat pegangannya lepas.

Di momen itu terlihat tangan Anis seperti masih terikat, di bagian kepalanya pun masih ada lakban yang sebelumnya menutup mata.

Belum menyerah, Anis kembali bangkit dan mengejar kembali pelaku yang sudah berhasil menyalakan sepeda motor dan hendak memarkir motor untuk kabur.

Untuk kedua kalinya Anis berhasil memegang ransel pelaku, namun motor pelaku sudah melaju melakukan manuver putar balik. Anis berusaha menarik, tapi malah dia yang terseret.

Saat itu datang seorang warga yang hendak menolong, tapi pelaku semakin tancap gas. Anis yang semula masih posisi berdiri, kini sudah rebah ke depan akibat terseret. Setelah beberapa meter terseret, pegangannya lepas dan pelaku kabur. "Dia kabur ke arah Tasik Kota," kata Anis.

Dini Shafitri pegawai toko yang juga ada pada saat itu, menuturkan dia dan temannya mulai membuka toko sekitar jam 06.30 WIB. Pagi itu tak ada pegawai pria yang bertugas. "Pegawai yang cowok masuknya siang," kata Dini.

Usai membuka toko, Dini mengaku sempat melayani dua pelanggan yang datang. "Nah yang ketiga itu si pelaku," kata Dini.

Menurut dia pelaku mengenakan jaket hitam, masker dan helm. Posturnya gempal alias tidak terlalu tinggi dan gemuk. Begitu masuk toko, pelaku terlihat seperti mencari sesuatu untuk dibeli. Tapi akhirnya dia masuk ke ruangan belakang.

"Dia sempat mutar-mutar dulu, mungkin lihat situasi. Terus ke belakang, saya sempat heran karena dia ke toilet tak izin dulu seperti costumer biasanya," kata Dini sambil mengatakan saat itu dia bersama Anis berada di kasir.

Tak lama berselang, pria itu datang dari ruangan belakang sambil membawa senjata. Tangan kanannya menghunus pisau sementara tangan kirinya membawa pistol.

"Dia langsung menodong dengan pisau, kami takut apalagi di tangan kirinya pistol. Dia mendekat lalu menyuruh kami ke ruangan belakang. Dari depan kami berdua 'dikaleng' (dirangkul pundak), jadi pisau itu dekat ke leher," kata Anis.

Sampai di ruangan belakang atau kantor toko itu, pelaku lalu menyuruh Anis mengikat tangan Dini dengan tali dan menutup matanya dengan lakban. Setelah itu Anis disuruh membuka kunci brankas. "Setelah itu baru tangan saya diikat oleh pelaku dan mata saya juga ditutup," kata Anis.

Diduga pelaku langsung mengambil semua uang yang ada di brankas lalu kabur. "Kita tahunya pelaku pergi karena mendengar suara pintu, yang pertama bisa lepas dari ikatan saya, kan saya diikat oleh Anis jadi tidak terlalu ketat," kata Dini.

Baik Dini mau pun Anis menyebut pelaku berbicara dengan Bahasa Indonesia tanpa logat yang mudah dikenali. Pelaku kabur ke arah Kota Tasikmalaya. Uang yang digondol Rp 67 juta merupakan uang omzet penjualan yang belum sempat ditarik, karena periode penarikan uang dilakukan dua hari sekali. Ikhwal pistol yang dibawa pelaku kedua pegawai ini tak bisa memastikan keasliannya karena pelaku tak sampai melepaskan tembakan.

(sud/sud)


Hide Ads