Cerita Bau Busuk dan Ngopi Usai Devara cs Eksekusi Indriana

Jabar Sepekan

Cerita Bau Busuk dan Ngopi Usai Devara cs Eksekusi Indriana

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 10 Mar 2024 14:30 WIB
Rekonstruksi kasus pembunuhan Indriana
Rekonstruksi kasus pembunuhan Indriana. Foto: Ony Syahroni
Bandung -

Nyawa Indriana Dewi Eka Saputri (24) melayang di tangan pembunuh bayaran, M Reza (MR). Pacar Indri, Didot Alfiansyah (DA) dan mantan Didot yakni Devara Putri Prananda (DP), menjadi dalang di balik aksi kejam itu.

Di balik kematian Indriana yang sempat jadi teka-teki, terungkap adanya cerita-cerita yang sulit dinalar. Para pelaku pembunuh Indri itu, sempat bersantai menikmati kopi di sebuah kafe Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon.

Hal ini terungkap pasca rekonstruksi yang digelar oleh Polda Jabar. Diketahui, ketiga pelaku datang ke kafe tersebut pada 21 Februari lalu sekitar pukul 19.30 WIB. Saat datang, mereka ternyata menyimpan jasad Indri yang telah terbujur kaku di dalam mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 21 (Februari 2024) mereka ke kafe sekitar 19.30 WIB. Sekitar 1,5 jam mereka transit di sini (Kafe). Minum kopi sambil menikmati musik. Satu jam setengah (kemudian) mereka berangkat," kata Wadireskrimum Polda Jabar, AKBP Indra Hermawan di lokasi rekonstruksi.

Kedatangan para pelaku saat bersantai menikmati secangkir kopi, sama sekali tidak dicurigai pegawai kafe. Pegawai tidak menyangka jika ketiga orang yang menjadi tamunya saat itu adalah pelaku pembunuhan yang bahkan sedang membawa mayat korban.

ADVERTISEMENT

Caca (20), salah seorang pelayan kafe mengaku di hari saat ketiga pelaku datang, keadaan kafe dalam kondisi ramai pengunjung. Terlebih saat itu di dalam kafe juga sedang ada pertunjukan musik.

"Lupa sih (wajah pelaku). Karena waktu itu lagi rame. Lagi ada live musik juga. Jadi aku nggak inget wajah orang-orang yang dateng," kata Caca saat berbincang kepada detikJabar.

"Kondisinya waktu itu lagi rame. Jadi aku nggak ngeh wajah mereka. Apalagi sampai curiga kalau ternyata mereka bawa itu (mayat)," sambung dia.

Setelah bersantai di kafe, ketiga pelaku berencana membuang mayat Indri ke wilayah Pangandaran. Mereka pun bertolak dengan menempuh perjalanan melewati Kabupaten Kuningan.

Namun rencana itu terkendala mobil yang mogok ketika melintasi wilayah Kuningan. Didot kemudian menghubungi jasa towing atau derek kendaraan.

Pada 22 Februari sekitar pukul 06.00 WIB, mobil yang ditumpangi pelaku lalu tiba di sebuah penginapan di Ciamis. Keesokan harinya, pada 23 Februari siang, Didot kembali menghubungi penyedia layanan towing untuk membawa mobil yang rusak itu.

Mobil berisi mayat Indri itu kemudian ditowing ke sebuah bengkel di Kota Banjar. Mereka memilih bengkel milik Risman di Kota Banjar, setelah mengetahui lokasinya dari salah satu komunitas otomotif.

Risman kemudian mengecek mobil tersebut dan membuka kap mesin dengan membuka pintu depan bagian kemudi. Ia tidak menaruh curiga karena konsentrasi memeriksa mobil.

"Tidak ada curiga apa-apa, mereka datang untuk memperbaiki mobil," ujar Risman saat ditemui di bengkelnya, Selasa (5/3/2024).

Risman mengaku pada saat memperbaiki mobil mencium bau aroma yang tidak sedap. Namun menurutnya aroma tersebut biasa seperti kendaraan lainnya.

"Memang ada bau, tapi bukan bau bangkai. Ya semacam bau segala," katanya.

Menurut Risman, para tersangka itu berdalih bau tidak sedap itu berasal dari cumi dan udang busuk yang dibawanya. Risman pun percaya dan tidak curiga dengan alasan tersebut.

"Kata orang itu bawa cumi dan udang busuk. Juga katanya pembalut dibuang di mobil, ya percaya saja," katanya.

Mengingat onderdil berupa carter oli tidak ada dijual di Banjar, kemudian seorang tersangka memesannya melalui online. Agar cepat sampai, tersangka menghubungi travel untuk membeli onderdil yang dimaksud dan diantarkan ke bengkel.

Devara cs gagal membuang jasad Indri ke laut Pangandaran akibat mobil yang mereka tumpangi mogok di jalan. Mereka pun akhirnya terpaksa memilih membuangnya di jurang Kota Banjar.

Pada hari Jumat pagi, onderdil itu pun sampai di bengkel diantar oleh travel. Risman kemudian memperbaiki mobil tersebut.

"Jumat pagi itu, semua pintu mobil sudah dibuka. Terus kemudian si orang itu bilang cumi dan udang busuknya sudah dibuang jadi tidak bau lagi," jelasnya.

Risman pun selesai memperbaiki mobil sekitar pukul 14.00 WIB. Tiga orang tersangka itu kemudian pergi ke arah Barat.

Hari Minggu (25/2/2024), geger penemuan mayat wanita terbungkus selimut di bibir jurang. Tepat dua hari setelah Risman membetulkan mobil Devara cs.

Jasad Indriana terbungkus selimut di pinggir jurang Jalan Banjar-Cimaragas Ciamis, tepatnya di tugu Batu Gajah, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar. Lokasinya sekitar 100 meter dari bengkel.

"Setelah itu ada polisi yang datang ke sini menanyakan tiga orang itu sudah datang ke bengkel. Akhirnya sekarang tau sudah ditangkap, 3 orang itu yang membuang mayat tersebut," jelasnya.

Kasus pembunuhan ini diketahui dilatarbelakangi oleh cinta segitiga antara Didot, Devara, dan Indri. Diketahui Didot adalah pacar Indriana. Namun, ia berniat kembali menjalin asmara dengan Devara. Sebagai syaratnya, Devara meminta Didot untuk melenyapkan Indri untuk selamanya, dan akhirnya Didot menyewa Reza untuk menjalankan aksi pembunuhan tersebut.

Kini, ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan. Dalam kasus ini, ketiganya terancam dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP ayat 4 tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.

(aau/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads