Derai Air Mata Saat Rekonstruksi Pembunuhan Anak Difabel Tasikmalaya

Derai Air Mata Saat Rekonstruksi Pembunuhan Anak Difabel Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 26 Feb 2024 16:30 WIB
Rekosntruksi ayah dan ibu bunuh Anak Berkebutuhan Khusus  di Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Senin (26/2/24).
Rekonstruksi ayah dan ibu bunuh Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Kasus ayah dan ibu yang membunuh anak berkebutuhan khusus di Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terus bergulir. Kepolisian Resort Tasikmalaya menggelar rekonstruksi kematian Alif Nugraha (10) di rumah orang tuanya, Senin (26/2/24).

Baehaki (61) dan Sumiati (50) dikawal anggota kepolisian saat mendatangi rumahnya dengan gunakan pakaian tahanan orange. Pasangan suami istri yang jadi tersangka kasus pembunuhan anak kandungnya ini akan menjalani rekonstruksi.

Sejumlah kerabat dan tetangga terlihat berurai air mata melihat kedua tersangka berjalan dikawal polisi. Mereka tidak menyangka pasutri yang dikenal baik ini ternyata membunuh darah dagingnya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami gelar rekonstruksi untuk melengkapi proses hukum tersangka. Menyesuaikan antara apa yang diucapkanya tersangka dengan gambaran atau divisualkan," kata Aipda Josner, Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya pada detikJabar, Senin di lokasi (26/2/24).

Rekonstruksi berlangsung 41 adegan, mulai kedua tersangka berkomunikasi, menganiaya hingga jasad korban dimandikan. Korban Alif nugraha anak berkebutuhan khusus tewas dengan sejumlah luka di kepala serta perut.

ADVERTISEMENT

"Ada 41 adegan yang diperagakan, sampai kan waktu diketahui ada luka oleh para saksi saat memandikan korban," kata Josner.

Dalam rekonstruksi terungkap, korban diseret menuju kamar mandi hingga dipukul orang tuanya. Penyebabnya korban dianiaya karena kerap rewel dan menangis saat meminta makan dan hendak dimandikan.

Kasat Reskirm Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta menyebut rekonstruksi dilakukan setidaknya ada 41 adegan. Termasuk untuk membuktikan adanya luka di bagian perut korban. "Ini akan ditemukan pada adegan berapa dalam peristiwa yang meyakinkan dalam kasus pembunuhan itu," kata Ridwan

Sebelumnya, warga Sukaasih dibuat gempar karena kematian alif Nugraha (10) bocah berkebutuhan khusus Oktober 2023 lalu. Dia tewas secara tragis usai mendapat kekerasan selamat tiga bulan/ mulai Agustus hingga Oktober 2023.

Pelaku penganiayaan merupakan ayah dan ibu kandung korban. Tersangka bernama Baehaki (61) dan Sumiati (50). Motif tersangka karena kesal pelaku sering nangis saat makan dan hendak mandi.

Selain sering dipukul gunakan gayung dan sapu, korban juga kerap dianiayaya gunakan sendok hingga ditampar tangan kosong. Tak hanya itu, kedua orang tua kandung kerap menggusurnya saat hendak mandi. Bahkan hasil otopsi jasad korban, polisi menemukan luka benda tajam yang mengenai organ vital bagian usus.

"Kita kan menemukan motifnya itu kesal karena korban yang ABK sering nangis," pungkas Ridwan.

(yum/yum)


Hide Ads