Fitriyanti Rahmat (46) jadi korban kesadisan komplotan rampok bersenjata di Cianjur. Selain menyekap Fitriyanti, komplotan itu juga menggasak barang berharga berupa perhiasan senilai Rp 17 juta.
Aksi tersebut terjadi di kediaman korban yang berada di Kampung Darmaga, Desa Neglasari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur pada Senin (5/2) siang sekitar pukul 10.00 WIB. Fitri merupakan istri dari Ketua RT setempat.
Krisna (21) anak dari Fitriyanti menuturkan berdasarkan penuturan ibunya, kejadian itu bermula saat rumahnya kedatangan seorang perempuan misterius. Kebetulan, Fitriyanti hanya seorang diri di rumah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perempuan itu menanyakan ayah saya (Kepala RT) sedang kemana dan pulang jam berapa. Kemudian nanya juga anak-anaknya pada kemana. Sampai terakhir nanya soal harga padi, karena kan ayah saya petani. Saat itu ibu saya tidak curiga, karena kan bapak itu RT, dikiranya warga yang ada keperluan," ujar Krisna saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/7/2024).
Perempuan yang menggunakan kacamata hitam dan masker itu kemudian pergi dari kediamannya. Fitriyanti lantas kembali masuk ke dalam rumah.
Namun sekitar pukul 11.30 WIB, rumah 'Bu RT' kedatangan seseorang secara tiba-tiba. Dia masuk melalui pintu belakang sambil menodongkan pistol.
"Yang pertama masuk itu satu orang, pakai jaket hitam, penutup kepala, dan sarung tangan. Kemudian menodongkan pistol ke ibu saya. Tidak tahu pistolnya asli atau hanya replika, yang jelas tahunya itu pistol dan membuat ibu saya panik," ucap dia.
Secara spontan, korban berjalan mundur dan berusaha kabur. Tetapi tiba-tiba ada perampok lainnya yang memiting leher korban seraya menodongkan pisau di lehernya.
"Dikira hanya satu orang, tiba-tiba ada perampok lain memiting ibu saya dari belakang. Bahkan bukan hanya dua, tapi ada empat orang perampok yang masuk rumah. Mereka semua menggunakan jaket, sarung tangan, dan penutup kepala berwarna hitam," ucapnya.
Fitriyanti kemudian diseret ke kamar dan langsung diikat di bagian kaki dan tangan. Mulut korban juga disumpal dengan kain agar tidak berteriak dan meminta pertolongan.
"Ibu saya dibawa ke kamar, kemudian disekap di sana. Kali dan tangan diikat, kemudian mulut disumpal," kata dia.
Keempat perampok itu pun langsung menyisir lemari dan tempat lain yang diduga menjadi penyimpanan barang berharga. Para pelaku pun berhasil membawa perhiasan emas dengan nilai total mencapai Rp 17 juta.
"Lemari dan kasur diacak-acak. Setelah menemukan emas di lemari, mereka langsung kabur dan meninggalkan ibu saya di kamar dalam kondisi terikat," tuturnya.
Fitriyanti akhirnya selamat. Adik dari korban datang ke rumah itu untuk salat. Lalu melihat kondisi Fitriyanti yang terikat.
"Bibi saya ke rumah, lihat rumah berantakan. Awalnya mengira sedang beres-beres atau cari sesuatu. Tapi saat cek kamar ternyata ibu saya sudah dalam kondisi terikat. Langsung dilepaskan dan minta bantuan ke tetangga," ucapnya.
Menurut dia, korban sudah melaporkan aksi perampokan tersebut ke pihak kepolisian. Dia berharap pelaku bisa terungkap dan ditangkap.
"Kami berharap segera ditangkap. Karena aksi perampokan tersebut membuat ibu saya trauma. Ketika masuk kamar selalu nangis dan nyaris pingsan," tuturnya.
Kanit Reskrim Polsek Bojongpicung Iptu Dadang Arifin, mengatakan pihaknya sudah melakukan cek dan olah tempat kejadian. Diduga pelaku yang berjumlah empat orang itu masuk melalui jendela yang tidak tertutup.
"Kami sudah ke lokasi dan saat ini melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
Menurutnya terkait pistol yang ditodongkan, pihaknya masih menyelidiki apakah merupakan pistol sungguhan atau pistol mainan.
"Kita masih dalami pistolnya apakah mainan atau bukan. Tapi yang jelas tidak ada korban jiwa, korban disekap dan barang berharganya dibawa kabur pelaku," pungkasnya.
(dir/dir)