Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku kecewa dengan adanya kasus korupsi pengelolaan keuangan di BUMD Cianjur Sugih Mukti (CSM). Pasalnya perusahaan daerah itu ditargetkan menjadi penyetabil harga dan stok pangan di tengah krisis global.
"Saya menghormati proses hukum oleh kejaksaan. Namun saya juga sangat menyayangkan ada korupsi di tubuh BUMD Sugih Mukti," ucap Herman, Sabtu (3/2/2024).
Menurut Herman, BUMD CSM merupakan perusahaan unggulan daerah dalam menjaga pangan terlebih dalam menghadapi krisis pangan global. "Di tengah krisis global, seharusnya kita bisa mengambil keuntungan dengan swasembada pangan. Apalagi Cianjur memiliki bonus geografis, di mana lahan pertanian padi kita mencapai puluhan ribu hektare," ucap dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lanjut dia, dengan adanya penyimpangan pengelolaan keuangan tersebut malah menghambat target Cianjur dalam stabilitas stok pangan dan harga pangan.
"Tidak sesuai dengan target awal, BUMD CSM itu harusnya jadi stabilitator harga," ungkapnya.
Herman mengatakan sejak awal direksi BUMD CSM sudah diingatkan untuk mengelola uang dengan baik. "BUMD itu beli barang dari petani dengan harga tinggi, supaya petani untung dan stabilitas harga terjamin. Bukannya malah menggolangkan uang untuk pinjaman," tegasnya.
Oleh karena itu, Herman mengatakan BUMD CSM akan dibenahi agar kembali pada poros utamanya menjaga stabilitas pangan. Tetapi Herman menyebut penataan BUMD tersebut dilakukan secara perlahan dan setelah proses hukum selesai.
"Kita selesaikan dulu proses hukum, kita hormati prosesnya. Saya tidak akan buru-buru, tapi setelahnya kita akan tata lagi supaya CSM ini kembali jadi perusahaan daerah yang unggul di bidang pangan. Kita pastikan ke depannya tidak ada yang korup," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengelolaan anggaran penyertaan modal pada BUMD Cianjur Sugih Mukti (CSM) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Aksi ketiganya menyebabkan kerugian negara hingga Rp 2,7 miliar.
(sud/sud)