Pria di Karawang bernama Arif Sriyono (32) tewas di pinggir jalan. Karyawan pabrik di Karawang itu ternyata dibunuh pembunuh bayaran. Aksi sadis ini ternyata diotaki istrinya Ossy Claranita (32).
detikJabar merangkum fakta-fakta pembunuhan pria di Karawang itu. Berikut fakta-faktanya:
Sempat Diduga Korban Begal
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus kematian Arif Sriyono sempat disangka korban begal. Tapi karyawan pabrik itu ternyata dibunuh pembunuh bayaran yang disewa istrinya.
Kasus ini bermula saat jasad Arief ditemukan tergeletak di pinggir jalan pada Selasa (9/1) lalu. Kondisi tubuh Arief penuh luka tusuk saat ditemukan. Helm pun masih terpasang di kepala Arif.
"Kronologis bermula pada hari Selasa 9 Januari 2024 sekira pukul 00.17 WIB, dua orang saksi yang saat itu tengah meronda di sekitar TKP, datang memberi informasi kepada pihak kepolisian, perihal adanya jasad laki-laki yang diduga korban begal," ujar Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono di Mapolres Karawang, Selasa (16/1/2024).
Dugaan Arif korban begal juga diperkuat keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Ada warga yang melihat beberapa orang mendorong motor yang diduga milik Arif.
"Selain jenazah yang ditemukan, sebelumnya saksi juga melihat beberapa orang melintas menstep sepeda motor Yamaha Vixion menggunakan sepeda motor Honda Beat oleh beberapa orang, berdasarkan pengakuan saksi, menduga sepeda motor yang sedang distep adalah milik korban," kata dia.
Korban Pembunuhan Berencana
Polisi mengungkap fakta lain dari hasil penyelidikan itu. Korban ternyata bukan korban begal melainkan korban pembunuhan berencana.
"Berdasarkan hasil pengembangan kami setelah menangkap 2 orang pelaku, diketahui fakta bahwa peristiwa ini sebenarnya adalah pembunuhan berencana," jelasnya.
Dua orang yang dimaksud yakni Ossy Claranita Nanda Triar (32) dan Pandu (19). Ossy merupakan istri korban sedangkan Pandu merupakan adik dari Ossy yang tak lain adik ipar korban.
"Korban diduga dibunuh berencana oleh pelaku OC (Ossy) yang merupakan istri korban yang menjadi otak pelaku dari pembunuhan ini," katanya.
Ossy dan Pandu kemudian menyewa eksekutor yang belakangan diketahui berinisial RZ.
Satu Pelaku Masih DPO
Polisi masih melakukan pengejaran terhadap RZ ini. Sedangkan Ossy dan Pandu ditangkap usai polisi melakukan pengembangan dan memeriksa ponsel korban.
Keduanya ditangkap di rumahnya di Perumahan Griya Budiman Asri, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang pada Senin (15/1) kemarin.
"Kami berhasil mengungkap, setelah memeriksa beberapa saksi, termasuk 27 CCTV, dan handphone milik korban, di situ terlihat beberpa percakapan termasuk komunikasi antara korban dan pelaku," ujar dia.
"Kami amankan kedua pelaku di kediamannya, namun pelaku RZ yang merupakan eksekutor bayaran pelaku masih dalam pengejaran," ucap Wirdhanto.
Bersama dengan kedua pelaku, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa, satu buah STNK dan BPKB kendaraan korban, satu unit sepeda motor, dan satu unit gawai, sepasang pakaian berikut sandal korban, dan satu buah helm korban.
Dipicu Sakit Hati
Kepada penyidik Sat Reskrim Polres Karawang, Ossy mengakui perbuatannya itu. Wirdhanto mengatakan aksi keji Ossy yang menyewa pembunuh bayaran dipicu rasa sakit hati.
"Pelaku memendam sakit hati terhadap korban, dikarenakan hubungan yang sudah tidak harmonis pelaku mengaku sering dimarahi oleh korban, dan korban dianggap telah berselingkuh oleh pelaku," jelas Wirdhanto.
"Selain pelaku sering dimarahi oleh korban, berdasarkan pengakuan pelaku, korban juga tidak memenuhi kebutuhan rumah tangga yang semestinya kepada pelaku," kata Wirdhanto menambahkan.
Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Akibat perbuatannya, para pelaku terancam hukuman maksimal 20 tahun atau seumur hidup dipenjara.
"Para pelaku kami sangkakakan pasal 340 KUHPidana jo pasal 56 dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHPidana jo Pasal 56 KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana, dengan ancaman hukuman pidana paling paling lama 20 tahun atau seumur hidup kurungan pidana," pungkasnya.
(wip/dir)