Sakit Hati Picu Ossy Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami

Sakit Hati Picu Ossy Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami

Irvan Maulana - detikJabar
Selasa, 16 Jan 2024 15:52 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Rachman_punyaFOTO)
Karawang -

Ossy Claranita Nanda Triar (32) tega membunuh suaminya sendiri Arif Sriyono (32) lewat tangan pembunuh bayaran. Pembunuhan terhadap pegawai pabrik di Karawang itu dipicu sakit hati.

Ossy merencanakan pembunuhan itu dengan adiknya Pandu (19). Mereka menyewa pembunuh bayaran berinisial RZ yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.

RZ lalu menghabisi nyawa Arif di jalan Sasak Misran Klari, Kabupaten Karawang pada Selasa (9/1) lalu. Mulanya Arif sempat disangka pembunuh bayaran. Namun fakta lain terungkap bila Arif korban pembunuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban diduga dibunuh berencana oleh pelaku OC (Ossy) yang merupakan istri korban yang menjadi otak pelaku dari pembunuhan ini," kata Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono di Mapolres Karawang, Selasa (16/1/2024).

Kepada penyidik Sat Reskrim Polres Karawang, Ossy mengakui perbuatannya itu. Wirdhanto mengatakan aksi keji Ossy yang menyewa pembunuh bayaran dipicu rasa sakit hati.

ADVERTISEMENT

"Pelaku memendam sakit hati terhadap korban, dikarenakan hubungan yang sudah tidak harmonis pelaku mengaku sering dimarahi oleh korban, dan korban dianggap telah berselingkuh oleh pelaku," ungkap Wirdhanto.

Polisi mengungkap kasus pembunuhan di KarawangPolisi mengungkap kasus pembunuhan di Karawang Foto: Irvan Maulana/detikJabar

"Selain pelaku sering dimarahi oleh korban, berdasarkan pengakuan pelaku, korban juga tidak memenuhi kebutuhan rumah tangga yang semestinya kepada pelaku," kata Wirdhanto menambahkan.

Didasari hal itu, kata Wirdhanto, Ossy yang memendam sakit hati, kemudian merencanakan pembunuhan terhadap Arif sang suami bersama adiknya Pandu. Rencana pembunuhan itu dimatangkan selama dua pekan.

"Jadi pembunuhan ini sudah direncanakan oleh OC dan PD sejak 2 minggu sebelum pembunuhan, mereka merencanakan akan membunuh korban dengan membuat skema seolah-olah korban meninggal dunia akibat dibegal," ungkapnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads