Trauma mendalam saat ini dirasakan CH (13). Bocah perempuan yang masih duduk di bangku SD asal Indramayu itu, mengalami kejadian memilukan yang berimbas besar kepada masa depannya.
CH dilaporkan telah menjadi korban pemerkosaan. Biadabnya, pelakunya ditengarai berjumlah 4-6 orang yang merupakan pemuda tetangga desanya. Bahkan sebelum mengalami aksi memilukan tersebut, CH terlebih dahulu dicekoki minuman keras.
Aksi memilukan itu dialami korban pada Sabtu (2/12) malam. Di kediaman salah satu pelaku, para pemuda berusia di bawah 20 tahun tersebut tega melampiaskan nafsu birahinya kepada korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kronologisnya anak di bawah umur 13 tahun dan awal kronologisnya dikasih minuman dicekoki dulu, baru dikerjain lebih dari empat orang. Itu di rumah pelaku," kata perangkat desa setempat, Aswanto, yang mengantar korban melaporkan kejadian ini ke polisi.
Yang tak kalah pilu, ibu dari bocah itu meninggal dunia lantaran syok mendengar kabar anaknya jadi korban pemerkosaan. Aswanto menyebutkan, awalnya orang tuanya melihat gelagat mencurigakan dari sang anak. Sebab, korban sering terlihat melamun.
"Awal terungkap jadi anak nih melamun, nah terus ditanya orang tua, ngaku diperkosa lebih dari empat orang. Ibunya korban itu syok sehingga meninggal dan kemudian terungkap untuk melapor ke Polres Indramayu," jelas Aswan.
Ibu korban diketahui meninggal dunia satu hari setelah korban diperkosa oleh empat pelaku. Kepada ibunya, korban mengaku dicekoki minuman keras sebelum diperkosa oleh remaja desa tersebut.
Ibu dari korban itu terkejut saat mendengar pengakuan dari anaknya. Apalagi korban merupakan satu-satunya anak perempuan dari empat bersaudara. "Itu syok mungkin kesakitan. Ibunya meninggal gara-gara mendengar kabar itu," jelasnya.
Di samping itu, korban juga menderita trauma mendalam. Korban yang duduk di bangku kelas 6 SD masih belum bisa berangkat sekolah. "Belum (belum berangkat sekolah), ya kalau diajak aja baru keluar. Masih trauma," ucapnya.
Atas peristiwa itu, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian yang dialami putrinya tersebut ke Mapolres Indramayu. Pihak keluarga berharap, para terduga pelaku segera diamankan dan dihukum seberat-beratnya.
"Tadi sudah visum, tapi belum kelihatan hasilnya. Pelaku masih bebas berkeliaran, belum ditangkap," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya saat ini, pihak korban masih melakukan proses laporan. "Iya benar," kata Fahri melalui pesan singkat.
(orb/orb)