Bocah sekolah dasar (SD) di Indramayu jadi korban dugaan pemerkosaan secara bergilir. Ibu dari bocah itu meninggal dunia lantaran syok mendengar kabar anaknya jadi korban.
Aswanto, perangkat desa setempat yang mendampingi korban menyebutkan awalnya orang tuanya melihat gelagat mencurigakan dari bocah SD tersebut. Sebab, korban sering terlihat melamun.
"Awal terungkap jadi anak nih melamun nah terus di tanya orang tua, ngaku diperkosa lebih dari 4 orang, ibunya korban itu syok sehingga meninggal dan kemudian terungkap untuk melapor ke Polres Indramayu," kata Aswan, Senin (11/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu korban diketahui meninggal dunia satu hari setelah korban diperkosa oleh 4 orang pelaku. Kepada ibunya, korban mengaku dicekoki minuman keras sebelum diperkosa secara bergilir oleh remaja tetangga desa tersebut.
Ibu dari korban itu terkejut saat mendengar pengakuan dari anaknya. Apalagi korban merupakan satu-satunya anak perempuan dari 4 bersaudara.
"Itu syok mungkin kesakitan. Ibunya meninggal gara-gara mendengar kabar itu," jelasnya.
Di samping itu, korban juga menderita trauma mendalam. Korban yang duduk di bangku kelas 6 SD masih belum bisa berangkat sekolah.
"Belum (belum berangkat sekolah), ya kalau diajak aja baru keluar. Masih trauma," ucapnya.
Atas peristiwa itu, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian yang dialami putrinya tersebut ke Mapolres Indramayu. Pihak keluarga berharap, para terduga pelaku segera diamankan dan dihukum seberat-beratnya.
"Tadi sudah visum tapi belum kelihatan hasilnya. Pelaku masih bebas berkeliaran belum ditangkap," katanya.
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya saat ini, pihak korban masih melakukan proses laporan.
"Iya benar," kata Fahri melalui pesan singkat.
Diberitakan sebelumnya pilu nasib tragis dialami bocah Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sebelum diperkosa secara bergilir, bocah berusia 13 tahun itu dicekoki minuman keras.
(dir/dir)