Dinginnya Permana, Bunuh Kekasih Lalu Bertemu dengan Keluarga Korban

Kabupaten Tasikmalaya

Dinginnya Permana, Bunuh Kekasih Lalu Bertemu dengan Keluarga Korban

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 06 Des 2023 18:15 WIB
Permana saat melaksanakan rekonstruksi pembunuhan wanita bergamis
Permana saat melaksanakan rekonstruksi pembunuhan wanita bergamis (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Herdis Permana secara keji membunuh kekasihnya yang tengah berbadan dua di Tasikmalaya. Usai membantai Permana dengan santai bertemu dengan keluarga korban.

Hal itu diungkapkan Asep Taufik (34) saudara sepupu dari korban. Asep juga turut menyaksikan proses rekonstruksi yang digelar polisi di TKP yang terletak di kawasan kebun durian Kampung Puteran Kaler, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (6/12/2023).

"Dia seperti pembunuh berdarah dingin," kata Asep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asumsi pembunuh berdarah dingin diungkapkan Asep karena dirinya sempat bertemu Herdis Permana beberapa jam setelah dia melakukan aksi kejinya. Asep mengaku tak menemukan raut kepanikan atau ketakutan dari wajah Herdis.

Ceritanya di hari nahas itu orang tua korban merasa khawatir karena W tak kunjung pulang, padahal hari sudah sore. Orang tua korban lalu menghubungi orang-orang terdekat, ketika ponsel W tak aktif.

ADVERTISEMENT

Pertama orang tua menghubungi teman kerja korban. Perempuan itu selama ini bekerja menjadi admin di sebuah toko online di wilayah Kecamatan Panumbangan Ciamis.

"Kemudian ibu korban meminta saya untuk mengantar ke rumah pelaku. Kita sekeluarga tahu, si Herdis ini pacarnya, makanya kita cari korban ke rumahnya," kata Asep.

Sampai di rumah pelaku, Asep dan ibu korban bertemu langsung dengan Herdis. "Saat itu sekitar jam 5 sore, kedatangan saya dan ibu korban disambut oleh Herdis," kata Asep.

Ibu korban menanyakan keberadaan korban yang tak kunjung pulang. Namun Herdis mengaku seharian itu dia tak bertemu korban. Dia hanya mengaku hanya sempat berpapasan dengan korban.

"Jadi waktu itu dia berbohong, mengaku hanya sempat berpapasan dan melihat korban berboncengan dengan seorang perempuan," kata Asep.

Asep menegaskan saat itu pelaku terlihat tenang menjawab pertanyaan padahal dia baru saja menghabisi korban dengan cara keji. "Pembunuh berdarah dingin, kejam sekali," kata Asep.

Asep mengatakan Herdis Permana dan W sudah 4 tahun berpacaran, jalinan asmara itu terjadi sejak keduanya duduk di bangku Madrasah Aliyah.

"Dia sering bertandang ke rumah, ngapel. Tapi selama ini dia menunjukkan perangai yang baik. Santun, tak banyak tingkah, nggak menyangka sekeji itu," kata Asep.

Ade Muslih, paman korban mengutarakan hal senada. Si pelaku ini terlihat baik, seolah merepresentasikan dirinya sebagai mahasiswa fakultas dakwah. "Seperti anak baik, tukang adzan. Kuliah di fakultas dakwah, siapa yang menyangka," kata Ade.

Baik Ade mau pun Asep berharap pengadilan bisa memberikan hukuman setimpal bagi pelaku. "Kalau bisa hukuman mati saja," kata Ade.

Peristiwa itu menyebabkan luka mendalam bagi keluarga korban. Ibu korban sampai shock akibat kematian tragis anak bungsu dari dua bersaudara ini. "Kejadian sudah seminggu, ibunya baru bisa menerima dan pasrah dalam dua hari terakhir. Bapaknya juga kan waktu kejadian sedang berada di Aceh, langsung pulang," kaya Asep.




(dir/dir)


Hide Ads