Endang (63 tahun, sebelumnya ditulis 58 tahun), ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Selakopi, RT 02/10, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Endang ditemukan tewas pada Jumat (1/12/2023) di antara pukul 12.30 WIB sampai 13.00 WIB oleh anak bungsunya. Warga kemudian berbondong-bondong datang ke rumah tersebut.
Khoeruman Bahtiar (52) kerabat korban, mengatakan pada Kamis (30/11/2023) malam, ia mendengar ada suara seperti benda menghantam tembok. Sebab rumahnya bersebelahan dengan rumah korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekitar jam 19.30 WIB sampai jam 20.00 WIB itu ada suara 'dug dug' di tembok. Posisinya hujan, saya cek keluar tapi nggak ada siapa-siapa. Saya masuk lagi karena sepi," kata Khoeruman saat ditemui, Jumat (1/12/2023).
Suara itu terdengar lagi sekitar pukul 02.30 WIB. Ia lagi-lagi mengecek sumber suara, namun di luar rumahnya tak ada siapa-siapa sehingga ia masuk lagi.
"Jadi terdengar lagi setengah 3 pagi, tapi karena takut saya cek keluar nggak lama lalu masuk lagi. Waktu itu nggak curiga ke rumah korban jadi nggak saya cek ke rumah itu," kata Khoeruman.
Endang dikenal sebagai sosok yang cukup religius. Ia hampir tak pernah absen datang ke masjid setiap waktu salat. Namun Jumat subuh, Endang tak datang ke masjid.
"Subuh itu nggak datang, padahal dia selalu ke masjid. Nah saya kira kontrol ke rumah sakit, karena dia ada sakit di lututnya. Tapi ternyata pas Jumatan juga nggak ada," kata Khoeruman.
Warga ramai berkumpul di rumah korban sekitar pukul 14.00 WIB. Sebagian warga kemudian masuk ke dalam rumah kemudian membopong jasad Endang yang ada di dalamnya ke tengah rumah.
"Jadi saya pulang ke rumah jam setengah 2 siang itu memang sudah ramai. Ternyata tetangga (Endang) meninggal, masih saudara sama saya. Kemudian saya cek rumahnya," kata Khoeruman.
Ia melihat kondisi jasad kerabatnya itu dalam keadaan tidak wajar. Sebab ada beberapa luka lebam dan bercak darah di tubuh Endang.
"Saya memang lihat ke dalam, terus posisi sudah di bawa ke tengah rumah. Ternyata sama warga sudah dibereskan kamarnya. Jadi saya lihat itu tangan lebam, pipi seperti bekas pukul, dan ada darah di bibir," kata Khoeruman.
Sementara itu Hasan (59), adik korban, merasakan ada yang janggal pada kematian sang kakak. Terlebih ada barang-barang yang hilang.
"Kalau curiga, ya karena kejahatan. Soalnya di ada luka-luka, terus sepeda motor sama handphone juga nggak ada," tutur Hasan.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan pihaknya sudah menangani kasus tersebut setelah menerima laporan.
"Iya benar laporannya sudah diterima. Saat ini anggota sudah di lokasi dan sedang olah TKP," kata Luthfi saat dihubungi detikJabar.