Agum Gumelar tewas mengenaskan di tangan temannya sendiri, gara-gara dendam kesumat saat bermain bola voli. Kasus ini sempat jadi teka-teki selama 5 hari hingga akhirnya berhasil diungkap polisi.
Jumat, 3 November 2023 siang. Sejumlah warga yang bermukim di kawasan Kampung Babakan Serang, Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Garut digegerkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa identitas di bantaran Sungai Cimanuk.
Saat didekati, mayat yang secara kasat mata terlihat seperti lelaki itu, tergeletak dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Temuan ini, bikin heboh masyarakat. Petugas kepolisian yang mengetahui informasinya, kemudian langsung bergegas ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari awal menyelidiki kasusnya, polisi sudah menduga jika ada yang janggal dalam tewasnya mayat tanpa identitas yang ditemukan itu. Kecurigaan ini, kemudian terbukti, ketika hasil autopsi yang dilakukan di RS Sartika Asih Bandung, keluar.
"Ada seperti luka sayatan benda tajam di bagian leher. Sehingga menguatkan dugaan jika mayat ini adalah korban pembunuhan," ungkap Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo.
Untuk mengungkap kasusnya, polisi kemudian mengalihkan arah penyelidikan dengan mencari tahu siapa mayat tersebut. Petunjuk kemudian muncul, berkat data orang hilang yang diterima petugas beberapa hari sebelumnya.
Tepat 5 hari sebelum mayat tersebut ditemukan, polisi menerima informasi adanya laporan orang hilang di kawasan Kecamatan Leuwigoong. Sebuah daerah yang letaknya tak terlalu jauh dari TKP penemuan mayat. Orang hilang ini, adalah Agum Gumelar. Seorang anak berumur 13 tahun.
Polisi kemudian mengundang orang tua Agum untuk mengecek jasad tersebut. Alangkah terkejutnya mereka, ketika orang tua meyakini jika jasad itu adalah Agum. Hal ini diketahui, berdasarkan ciri-ciri. Di antaranya, adalah tiga gelang yang terpasang masing-masing di tangan kanan, serta kedua kaki korban.
"Setelah identitas korban diketahui, kami kemudian melakukan penyelidikan kaitan dengan bagaimana korban ini awalnya dinyatakan hilang," ucap Ari.
Setelah serangkaian penyelidikan dilakukan, polisi yang sejak awal menduga jika Agum dibunuh kemudian langsung bergegas mencari dalang di baliknya. Dalam waktu kurang dari 1x24 jam setelah jasad Agum ditemukan, polisi kemudian berhasil menangkap terduga pelaku.
Yang disebut pelaku dalam hal ini, adalah seorang anak berumur 12 tahun. Yang tak lain, adalah teman Agum sendiri. Meskipun sempat berkilah ketika dimintai keterangan, anak ini akhirnya mengakui perbuatannya membunuh Agum.
Kepada polisi, anak berhadapan dengan hukum itu bercerita jika semua kekacauan yang terjadi bermula ketika hari Senin, 30 Oktober 2023 lalu. Kala itu, sore hari, Anak, Agum serta seorang temannya yang lain bermain bola voli bersama di lapangan kampung halaman.
Di tengah-tengah permainan dengan canda-tawa itu, sang anak diam-diam menaruh dendam terhadap Agum. Alasannya sepele, anak ini mengaku jika dia sakit hati, karena bola voli yang di-smash Agum mengenai wajahnya sebanyak tiga kali.
"Anak merasa sakit hati, karena korban memukul bola mengenai wajahnya sebanyak 3 kali," ujar Ari.
Singkat cerita, ketiganya kemudian sempat berkunjung ke warung untuk membeli minuman. Di momen itu, pelaku anak mengajak Agum dan seorang temannya untuk berkunjung ke rumah kerabat sang anak, dengan tujuan menyimpan bola voli. Tapi, diam-diam anak itu mengambil sebilah pisau cutter milik kerabatnya di momen tersebut.
"Kemudian korban mengajak kedua temannya termasuk anak itu pergi ke sungai untuk berenang," katanya.
Ketiganya kemudian sepakat untuk menuju Sungai Cimanuk, untuk berenang. Dari keterangan anak tersebut diketahui, Agum langsung turun ke sungai untuk berenang. Namun, karena arus air yang deras, Agum sempat terseret dan hampir tenggelam. Tapi untungnya, Agum menggapai sebuah batu, hingga bisa bertahan.
Melihat temannya hampir tenggelam, anak tersebut kemudian datang menghampiri. Menurut Ari, anak tersebut sempat menolong Agum yang hampir tenggelam. Tapi, pada saat itu, anak tersebut menyayatkan pisau cutter yang dibawanya ke bagian leher dan tangan Agum.
"Korban kemudian tenggelam dan menghilang," ujar Ari.
(yum/yum)