Densus Geledah 2 Rumah Terduga Teroris di Sukabumi, HP-Sepatu Disita

Densus Geledah 2 Rumah Terduga Teroris di Sukabumi, HP-Sepatu Disita

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 05 Nov 2023 17:16 WIB
Suasana kampung tempat tinggal terduga teroris Sukabumi yang didatangi Densus 88 Antiteror
Suasana kampung tempat tinggal terduga teroris Sukabumi yang didatangi Densus 88 Antiteror (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berompi penyidik TPT kembali mendatangi wilayah Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Kedatangan mereka untuk menggeledah rumah dua orang terduga teroris yang sudah ditangkap pada 1 November 2023 lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proses penggeledahan itu dilakukan di Kampung Lemburhuma, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (5/11/2023). Proses penggeledahan dilakukan sejak pukul 09:30 WIB dan berakhir sekitar pukul 11:30 WIB.

Ketua RW setempat Andi Priyatna mengatakan, mulanya ia mendapatkan kabar dari Polres Sukabumi Kota terkait penggeledahan yang dilakukan oleh petugas Densus 88. Dia diminta untuk mendampingi para petugas dan turut menyaksikan proses penggeledahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi jam 09.30 WIB kita mendampingi pihak kepolisian untuk penggeledahan dua rumah yang mereka sudah tertangkap dan kami hanya mendampingi kepolisian untuk menggeledah rumah mereka berdua," kata Andi kepada detikJabar di kediamannya.

Lebih lanjut, kedua terduga teroris itu sehari-hari bekerja sebagai pedagang dan petani. Salah satu di antaranya merupakan eks narapidana teroris (napiter).

ADVERTISEMENT

"Pekerjaan, rata-rata satu petani dengan pedagang. Yang saya kelihatan jualan es buah, telor, jualan kebab. (Informasinya ada salah satu eks napiter) oh iya, ada salah satunya. Inisial A, dulu ditangkapnya di Cianjur," ujarnya.

Andi mengungkapkan, kedua terduga teroris itu sudah berkeluarga dan merupakan warga asli Lemburhuma. Bahkan, Andi sempat mengajar saat mereka duduk dibangku SMP.

"Tinggal di sini sudah lama kan memang orang sini, waktu SLTP mah kawulang ku abdi, murid saya. Waktu SLTP mah biasa nggak kelihatan itu ini, malahan mah aktif bagus, cuma beberapa tahun ini lah, 2010 ke sini pemahaman-pemahaman seperti itu," ungkapnya.

Handphone hingga Sepatu Latihan Disita

Dalam penggeledahan tersebut, terdapat beberapa barang yang disita oleh petugas. Dari rumah terduga teroris pertama, petugas menyita buku-buku bertuliskan bahasa Indonesia, senjata tajam jenis golok, senter dan handphone.

Sedangkan di rumah terduga teroris kedua alias eks napiter, petugas menyita handphone, buku-buku, pisau dan sepatu yang diduga digunakan untuk latihan. "Sama (tidak jauh berbeda) yang disita handphone, buku-buku, sepatu bekas latihan dan pisau," sambungnya.

Andi mengatakan, selama ini warga tak pernah menyangka kedua orang tersebut merupakan terduga teroris. Mereka disebut tidak berbaur dengan masyarakat lain.

"Ya selama ini biasa yang kelihatan masyarakat mah. Ya masyarakat tidak ngeuh akan berbuat semacam itu tapi memang orang-orang itu inklusif tidak berbaur dengan masyarakat," kata Andi.

"Bukannya tidak berusaha untuk memberikan pendampingan, tapi karena merekanya menutup diri. Kalau bukan dengan kelompoknya mereka tidak mau," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mencatat telah menangkap 42 tersangka teror dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sejak Oktober 2023. Para tersangka berencana menggagalkan Pemilu 2024 dengan melakukan sejumlah teror.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa kelompok teroris ini tergabung dalam suatu grup WhatsApp yang sama. Dilansir dari detikNews, grup itu diberi nama Muslim United.

"Mereka masing-masing juga ada di dalam suatu grup, misalnya di dalam grup WhatsApp yang mereka namakan kelompok Muslim United atau ummatan wasathan," ujar Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2023).




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads