Penangkapan sekaligus penggeledahan rumah kedua terduga teroris oleh Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih. Salah satu dari terduga teroris merupakan eks narapidana teroris (napiter).
"Betul sekali tadi di beberapa titik, kami Polres Sukot beserta dibantu dengan Polres Cianjur, maupun (Polres) Kabupaten (Sukabumi) telah melakukan pengamanan di beberapa titik. Kalau buat Densus pastinya melakukan koordinasi dengan pihak kami, itupun melalui Kapolres dan beberapa PJU," kata Astuti di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (27/10/2023) malam.
Namun warga di sekitar permukiman tak mengetahui adanya penangkapan dua orang itu oleh Densus 88 di lingkungan mereka. Mereka mengaku kaget saat mengetahui banyaknya anggota kepolisian dan Densus 88 yang melakukan penggeledahan.
"Saya baru pulang ke rumah kaget ngelihat banyak polisi ngumpul, nggak tahu ada apa," kata AN (23).
Warga lain, YF (42) mengatakan, keluarga terduga teroris itu jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Mereka pun baru menempati rumah itu kurang lebih setahun yang lalu.
"Jarang ngobrol, jarang ketemu, sosialisasi . Setahunan lebih ada pindah ke sini, punya anak dua masih kecil-kexil , jaraknya deketan 2 tahun sama 3 tahun," kata YF.
Sementara itu, Kades Kebonpedes Dadan Apriandani mengatakan, proses penggeledahan rumah terduga teroris itu dilakukan sekitar pukul 14:00 WIB.
Baca juga: Guru Cabul di Sukabumi Divonis Bebas |
Dia mengatakan, sempat bertanya pada pimpinan Densus 88 yang ada di lokasi. Meski pertanyaan Dadan tak digubris, ia menduga ada warganya yang terindikasi teroris.
"Barusan Densus 88 menggeledah rumah warga saya ada dua orang, barusan juga minta keterangan dari Pimpinan Densus 88 tetapi tidak memberikan keterangan, tetapi ada warga Desa Kebonpedes yang terindikasi (terorisme)," ujarnya.
Selain mengamankan dua orang terduga teroris, Densus 88 juga menyita sejumlah barang pribadi seperti buku, panah, golok, hingga panci. Proses penggeledahan berakhir sekitar pukul 17:14 WIB. (yum/yum)