Insiden Celurit Berdarah yang Berujung Pelajar Masuk Ruang Operasi

Kabupaten Sukabumi

Insiden Celurit Berdarah yang Berujung Pelajar Masuk Ruang Operasi

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 23 Sep 2023 19:08 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi garis polisi (Foto: Ari Saputra)
Kabupaten Sukabumi -

F (14) harus terbaring tak berdaya di rumah sakit. Dia menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh KY (15), seorang pelajar di Sukabumi.

Insiden berdarah itu terjadi di Jalan Cimuncang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis (21/9) siang. Korban dibacok celurit saat sedang berjalan kaki bersama temannya untuk berangkat bermain futsal.

Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD R Syamsudin Sukabumi, Supriyanto mengatakan, korban F saat ini masih dirawat di ruang Teratai RSUD R Syamsudin SH. Menurut dia, korban tiba di IGD dengan kondisi luka bacok pada tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada luka di bagian punggung," kata Supriyanto kepada detikJabar, Sabtu (23/9/2023).

Berkaitan penanganan medis selanjutnya, menurut dia, pasien akan menjalani operasi oleh spesialis dokter bedah anak. Sebelumnya, korban sempat dirawat di RS Hermina, namun dirujuk ke rumah sakit unit daerah.

ADVERTISEMENT

"Rencana pasien akan dilakukan operasi hari ini," ucap Supriyanto.

Insiden Celurit Berdarah

Sekadar diketahui, peristiwa dugaan kekerasan itu bermula saat korban bersama temannya sedang berjalan di Jalan Cimuncang untuk bermain futsal. Kemudian, dari arah Cimuncang menuju Bunderan Sukaraja terlihat ada sembilan pelajar yang menggunakan tiga unit sepeda motor. Salah satu di antaranya mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan mengenai korban.

"Terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku dengan cara menggunakan senjata tajam jenis celurit panjang. Korbannya tidak menduga akan ada kejadian seperti ini. Korban menurut keterangan orang tuanya akan melakukan pertandingan futsal dengan teman-temannya," kata Kapolsek Kebonbedes Tommy Ganhany.

Sembilan pelajar itu sudah dimintai keterangan dan satu di antaranya berinisial KY ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH). Tommy menduga adanya segmentasi sekolah menjadi motif peristiwa tersebut. Terduga pelaku yang merupakan anak di bawah umur diduga ingin menunjukkan kebanggaan atas sekolahnya.

"Kita akan lakukan langkah penyidikan terkait dengan ini, mungkin ada diversi juga karena ini kan pelaku masih di bawah umur," tutur Tommy.

(bbp/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads