Apa yang dilakukan pencuri di Kabupaten Sukabumi ini di luar nurul alias di luar nalar. Mereka dengan santuy panen jagung di sebuah kebun serasa di kebunnya sendiri.
Pelaku mencuri jagung sekebun yang masih menempel di batangnya. Padahal jagung tersebut sudah mendekati masa panen.
Petani yang menjadi korban adalah Yusup (50), warga Kampung Tegalpanjang RT 020/006, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Semua tanaman jagungnya di ladang seluas 600-700 meter persegi nyaris 'kopong' alias tak ada isinya setelah digasak para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu bermula saat Yusup ronda malam pada Sabtu (2/9/2023). Dia melihat angkutan kota (angkot) berhenti di depan kebun miliknya. Matanya terbelalak saat melihat karung berisi jagung sedang dibawa pelaku ke dalam angkot tersebut.
"Awal diketahui oleh pemiliknya pada saat ronda melihat di depan kebun banyak karung-karung jagung. Setelah melihat ada mobil berhenti, akhirnya dia menghubungi warga lainnya," kata Kapolsek Cireunghas Resor Sukabumi Kota Ipda Hendrayana kepada detikJabar, Senin (4/9/2023).
Warga yang melihat peristiwa itu langsung mengejar pelaku. Namun, dua dari tiga orang pelaku berhasil melarikan diri dengan karung-karung berisi jagung.
"Berhasil kita amankan tanpa ada kejadian lain berupa penganiayaan atau yang lainnya. Satu pelaku pada hari itu (ditangkap) juga sekitar pukul 03:00 WIB, yang dua orang menggunakan angkot melarikan diri," ujarnya.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta. Hendra mengatakan, pelaku juga meninggalkan beberapa karung berisi jagung di tempat kejadian perkara (TKP).
"Masih ada beberapa karung yang belum diangkut dan ditinggalkan para pelaku di TKP. Pelaku yang kita amankan pria inisial J (22) warga Citamiang, Kota Sukabumi, yang bersangkutan residivis kasus serupa, pencurian burung di wilayah Cibeureum, dulu ditahan 1 tahun 2 bulan," sambungnya.
Selanjutnya, pihak kepolisian masih mengejar dua terduga pelaku lain. Berdasarkan keterangan terduga pelaku J, motif pencurian jagung itu karena faktor ekonomi.
"Kita proses sidik dan lidik di sini (Polsek Cireunghas). Motif ekonomi, pengakuannya mau dijual lagi, tapi karena residivis (pencurian) bisa juga itu jadi mata pencaharian dia," tutupnya.
(orb/orb)