Warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur digegerkan dengan penemuan mayat bocah perempuan. Mayat tersebut ditemukan terbujur kaku di Semak-semak kawasan Pantai Cikakap pada Kamis (27/7/2023) silam.
Ironisnya, saat pertama kali ditemukan, mayat bocah malang itu sudah dalam kondisi sebagian tubuhnya telah menjadi tulang belulang. Begitu ditelusuri, identitas bocah itu berhasil ditemukan yaitu seorang anak perempuan berinisial S dan berumur sekitar 8 tahun.
Dari hasil penelusuran, bocah tersebut sebelumnya dilaporkan hilang pada 18 Juli 2023, atau tepat 9 hari sebelum mayatnya ditemukan. Orang tua korban sudah mencari bocah tersebut sampai jejaknya ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan diketahui, sebelum menghilang, bocah malang itu awalnya hendak pulang dan dijemput saudaranya. Namun sesampainya di persimpangan dekat rumahnya, bocah itu minta diturunkan dengan alasan ingin bermain ke rumah saudaranya yang lain.
"Saat tanggal 18 Juli itu, informasi bocah tersebut pulang diantar oleh saudaranya. Tapi di persimpangan dekat rumahnya, anak tersebut meminta diturunkan dengan alasan akan main ke rumah saudaranya yang lain. Tapi setelah itu bocah tersebut hilang," kata Kapolsek Agrabinta Iptu Nanda Riharja.
Di persimpangan jalan itu lah jejak terakhir bocah perempuan ini terlihat. Namun hingga ditunggu pulang ke rumah, bocah tersebut tak kunjung datang.
Orang tuanya kemudian mencoba mencarinya. Tapi, upaya itu sepertinya sia-sia. Sebab sampai 9 hari dinyatakan hilang, bocah itu kemudian ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
Tepat pada Kamis (27/7) pagi, warga menemukan jasadnya di semak-semak dekat Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Argabinta, Cianjur. Identitas mayat itu pun sudah dicocokkan dan dibenarkan kedua orang tuanya.
"Orang tuanya mengkonfirmasi bahwa itu sudah, dilihat dari pakaian pada tubuh jenazah tersebut. Langsung kami bawa jenazahnya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
Nanda mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian bocah perempuan tersebut. Sebab jenazah ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi terakhir korban hilang dan bukan berada di tepi pantai.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kematiannya. Kalau tenggelam sangat kecil kemungkinannya karena tidak berada di tepi pantai, tapi tidak ditemukan juga senjata tajam ataupun benda tumpul di dekat korban. Masih didalami penyebabnya (kematian)," tuturnya.
Setelah penemuan bocah tersebut, polisi pun berencana melakukan autopsi. Permintaan itu datang dari pihak keluarga untuk memastikan bocah perempuan tersebut.
"Permintaan dari pihak keluarga, diautopsi untuk memastikan itu memang Susan. Karena kemarin baru dikonfirmasi dari pakaiannya. Selain itu memastikan penyebab kematiannya," katanya.
Nanda mengatakan rencananya autopsi dilakukan pekan depan. "Jadwal autopsi antara Senin atau Rabu. Nanti kami tinggal menunggu hasil, penyebab kematiannya apa," kata dia.
Dia menambahkan pihak keluarga dan beberapa orang saksi saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolres Cianjur. Hal itu dilakukan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Kasusnya dilimpahkan ke Polres Cianjur. Saksi dari keluarga dan orang yang terakhir mengantar Susan diperiksa. Dimintai keterangan terkait korban sebelum dikabarkan hilang. Karena kan sebelum ditemukan jasadnya korban ini sempat bilang selama 9 hari," pungkasnya.
(ral/yum)