.webp)
Aksi perampasan sepeda motor oleh dua pria viral di media sosial. Belakangan diketahui aksi perampasan motor itu terjadi di Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (26/7).
Dalam video yang viral di media sosial itu, kedua pelaku diamankan oleh warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Warga kemudian menyerahkan kedua pelaku itu ke pihak kepolisian.
Kapolsek Margaasih, Kompol Ikhwan Heriyanto mengatakan kedua pelaku saat ini sudah ditahan dan masih dalam pemeriksaan. Korban perampasan itu merupakan seorang siswa SMA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul dari laporan warga, ada dua orang pria mengaku leasing yang mau melakukan penarikan motor. Korbannya itu anak SMA," ujar Ikhwan saat ditemui di Mapolsek Margaasih, Kamis (27/7/2023).
Kedua pelaku yakni R (41) dan A (41), yang berprofesi sebagai buruh serabutan. Namun modus yang mereka lancarkan yakni berpura-pura menjadi debt collector yang bertugas menarik motor bermasalah dengan leasing.
"Modusnya ini mengambil motor dengan cara menyebutkan motor itu ada tunggakan lebih dari 3 bulan. Sedangkan motor korban itu sudah lunas. Jadi mereka pura-pura jadi leasing, juga membawa surat tugas palsu," kata Ikhwan.
Demi memuluskan aksi kriminalnya, R dan A menyasar motor yang dikendarai oleh pelajar baik SMP maupun SMA. Hal itu membuat korban biasanya tidak akan melawan.
"Sasarannya motor yang dikemudikan pelajar khususnya SMP dan SMA, karena mereka (korban) biasanya tidak banyak tahu soal motor itu cicilan atau nggak. Dan korban juga biasanya takut melawan," tutur Ikhwan.
Dalam keterangan di media sosial, warga yang menangkap dan menggeledah barang bawaan kedua pelaku, menyebut menemukan bong. Ikhwan mengatakan terkait keberadaan bong itu, saat ini masih dalam pemeriksaan.
"Terkait itu (penemuan bong), saat ini masih kita dalami. Tapi kalau memang ada kaitannya, maka nanti akan koordinasi dengan Satres Narkoba Polres Cimahi," ucap Ikhwan.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap kedua pelaku, aksi perampasan motor dengan modus leasing gadungan itu sudah dilakukan belasan kali dengan TKP yang berbeda-beda.
"Pengakuannya sudah 17 kali melakukan perampasan motor, tapi untuk di Margaasih, itu hanya 1 TKP dan LP-nya itu bulan Juni kemarin. Tapi kita akan terus kembangkan," ujar Ikhwan.
(dir/dir)
