Muslihat Rahmat Bikin TKW Cianjur Jadi Pelayan Seks di Dubai

Round-Up

Muslihat Rahmat Bikin TKW Cianjur Jadi Pelayan Seks di Dubai

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 08 Jul 2023 11:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi perdagangan orang (Foto: Ilustrator: Luthfy Syahban)
Cianjur -

Kisah tragis dialami Ida (41) TKW asal Cianjur yang diduga dijadikan budak seks di Dubai. Ibu dua anak itu diduga dijebak sindikat untuk jadi pelayan seks di sana.

Tak butuh waktu lama, polisi menangkap H Rahmat, satu dari dua tersangka atas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap Ida. Rahmat berperan sebagai perekrut dan mengenalkan kepada sponsor.

"Peran H Rahmat, perekrut dan memperkenalkan korban dengan sponsor saudari Martini," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Jumat (7/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ibrahim, H Rahmat ditangkap Anggota Unit III Sat Reskrim Polres Cianjur, Kamis (6/7) kemarin. "Setelah dilakukannya penyelidikan dan dinaikkan statusnya menjadi penyidikan dan penetapan tersangka, kami melakukan penangkapan terhadap tersangka di depan perumahan Marhamah yang berada di Kecamatan Karangtengah," ujarnya.

"Tersangka memperkenal kan korban kepada sponsor yang bisa memberangkatkan korban ke negara Arab Saudi dan tersangka menerima uang fee dari sponsor," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ibrahim mengungkapkan pada April 2022 lalu korban dijanjikan tersangka H Rahmat bekerja di Timur Tengah sebagai asisten rumah tangga (ART).

H Rahmat berjanji akan memberikan gaji yang besar dan menjamin keselamatan, serta kesejahteraan korban. Atas buruk rayu pelaku, korban menyetujui sistem pekerjaannya sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), korban diberangkatkan ke Jakarta bersama wanita bernama Tini atau Martini untuk proses medical dan pembuatan passport.

Lalu pada Mei 2022 korban berangkat, namun setelah sampai di sana korban tidak sanggup dengan pekerjaannya sehingga kabur. "Pada bulan Februari 2023 PMI tersebut kabur dari tempat kerjanya dikarenakan pekerjaan yang berat dan hanya diberikan waktu istirahat yang sedikit tidak sesuai perjanjian awal yang dijanjikan H Rahmat dan Tini," jelasnya.

Saat kabur, Ida bertemu Eka yang sama-sama PMI. Eka mengajak Ida untuk bekerja bersamanya, bahkan Ida dijanjikan Eka akan diberikan pekerjaan yang lebih layak dari sebelumnya.

"Setelah PMI dibawa Eka, PMI tersebut tidak dipekerjakan secara layak tetapi menjadi PSK di sebuah apartemen di Dubai dan handphone milik PMI disita sehingga tidak bisa memberitahu pihak keluarga," tuturnya .

Dalam kasus ini pihak keluarga sudah membuat laporan polisi (LP), menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan. Saat ini Anggota Unit III Sat Reskrim Polres Cianjur dan masih memburu tersangka lainnya. "Mencari keberadaan tersangka lain yaitu Martini," tambahnya.

Polisi sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan KBRI untuk membantu kepulangan korban ke Indonesia.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads