RR (16), remaja putri asal Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur berpura-pura diculik demi mendapatkan uang dan menghindar dari perjodohan dengan pria yang sudah ditentukan orang tuanya.
Kasatres Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengatakan, aksi itu berawal ketika RR pamit untuk berolahraga pada orang tuanya. Dia mengaku pergi bersama-temannya. Namun, hingga malam hari, RR tak bisa dihubungi.
"Gadis ini pergi dari rumahnya pada 26 Juni 2023 lalu. Ngakunya olahraga tapi tidak ada kabar dan tidak dapat dihubungi sampai besoknya," ucap Tono, Sabtu (1/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Muncul 'Sungai Darah' di Cianjur |
Dia mengungkap, orangtua RR sudah berusaha mencari keberadaan anaknya, namun tidak berhasil ditemukan. "Sudah disusul ke rumah teman RR ini, tapi tidak ada," kata dia.
Kemudian pada Rabu (28/6) pagi, orangtua RR mendapatkan pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal. Dalam pesan itu tertulis jika RR diculik, dan apabila ingin dibebaskan maka orang tuanya harus mengirimkan uang tebusan.
"Untuk nominal tebusannya tidak kunjung disebutkan oleh pengirim pesan itu. Setelah orang tuanya berkonsultasi dengan penyidik kepolisian untuk dipancing pun pengirim pesan meminta ditransfer tetapi tidak menyebutkan nominal uang yang diminta," kata dia.
Orangtua RR kemudian membuat laporan resmi terkait kehilangan dan dugaan penculikan terhadap anaknya.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian berhasil mendapatkan lokasi keberadaan RR di wilayah Ciranjang.
"Dari ciri-ciri dan foto RR, akhirnya kemarin kami berhasil temukan RR di Ciranjang sedang mengendarai sepeda motor. Kemudian RR kami bawa ke Mapolres Cianjur," tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan RR, terungkap jika gadis tersebut tidak diculik. RR kabur dari rumah dan menginap di rumah temannya selama beberapa hari terakhir.
Skenario penculikan itu dibuat RR untuk menghindari perjodohan dengan pria yang sudah dipilih orang tuanya. Sedangkan uang tebusan nantinya akan digunakan RR untuk biaya selama kabur dari rumah.
"Jadi tidak benar penculikan itu, melainkan sebatas skenario dari gadis remaja tersebut. Dari pengakuannya karena tidak ingin dijodohkan. Uang tebusan nantinya dipakai untuk keperluan sehari-hari selama kabur dari rumah," ungkapnya.
Dia mengatakan RR saat ini sudah diserahkan kepada orang tuanya. Rencananya RR menjalani test psikologi dan pendampingan dari psikolog.
"Sudah dikembalikan ke orang tuanya. Laporan juga sudah dicabut oleh orang tuanya. Tapi kita akan lakukan pendampingan dan tes untuk memastikan apakah ada gangguan pada psikis RR," pungkasnya.
(mso/mso)