Warga Sukabumi digegerkan dengan kabar dugaan adanya predator seksual. Dua anak di bawah umur yang masih duduk di bangku SD menjadi korban.
Kabar ini bermula saat salah seorang korban menangis sepulang sekolah. Korban mengadu kepada ibunya lantaran sudah menjadi korban tindakan kekerasan seksual.
ERH (30) salah satu orang tua korban mengatakan, mulanya sang istri menaruh curiga pada anak perempuannya karena pulang dalam keadaan menangis. Kepada ibunya, anak tersebut mengaku telah diajak seorang pria yang mengaku sebagai tukang ojek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tukang ojek tersebut menawarkan tumpangan kepada anaknya dan satu orang korban lain. Bukannya diantar ke rumah, kedua bocah itu dibawa ke area kebun bekas tambang pasir.
"Pas pulang sekolah langsung nangis katanya ada yang bawa ke bekas tambang pasir, dia cerita (temannya) digituin katanya, sama tukang ojek," kata ERH kepada awak media, Rabu (24/5/2023).
"Karena pas kejadian itu, si pelaku ini langsung narik anak dua, dibawa ke kebun. Itu bukan tukang ojek, saya cari tahu sendiri, jadi ada foto di teman-teman saya, saya lihatin ke anak dan benar itu, jadi langsung tahu terduga pelakunya," sambungnya.
Lebih lanjut, setelah orang tua korban mengetahui identitas terduga pelaku, ia bersama warga lain langsung menemui terduga pelaku di rumahnya. Bahkan, beberapa warga nyaris akan menghakimi pria yang belum diketahui identitasnya tersebut.
"Pas ditangkap itu lagi tiduran di rumahnya. Saya tanya orang tuanya mana? Ada katanya. Saya langsung tarik orangnya dan langsung dibawa ke polisi, ke polres (Sukabumi)," kata dia.
Sementara itu, EG (35) orang tua korban lainnya menambahkan, peristiwa tersebut baru diketahui saat rumahnya ramai didatangi warga. Dia lantas bertanya pada sang istri dan terungkap jika anaknya menjadi salah satu korban kekerasan seksual.
"Awalnya pengakuan pertama anak saya jatuh, setelah terus-terusan ditanya iya katanya digituin (rudapaksa). Saya juga belum lihat, kasian anak saya trauma, down (mentalnya)," ujarnya singkat.
Kanit PPP Polres Sukabumi IPTU Bayu Sunarti membenarkan adanya laporan dugaan kekerasan seksual. Menurutnya, korban dan saksi saat ini masih menjalani pemeriksaan.
"Betul kita terima laporan, terduga pelaku sudah diamankan, saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi," kata Bayu.
(dir/dir)