Eks Satpam Samsat Sukabumi yang Tipu Warga Masih Berkeliaran

Eks Satpam Samsat Sukabumi yang Tipu Warga Masih Berkeliaran

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 10 Mei 2023 00:30 WIB
Ilustrasi Penipuan
Ilustrasi (Foto: detikcom/Ilustrasi oleh Mindra Purnomo)
Sukabumi -

Kasus dugaan penipuan dan penggelapan pajak kendaraan yang dilakukan oknum pegawai satpam Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) di Kantor Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Sukabumi masih belum menemukan titik terang.

Oknum satpam yang diketahui berinisial RE itu masih belum berhasil ditangkap. Ulah RE disebut mengakibatkan kerugian mencapai Rp100 juga lebih.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto mengatakan, kasus percaloan samsat itu hingga kini masih dalam tahap penyelidikan. Sudah hampir tiga bulan, dia menyebut pelaku masih dalam pengejaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang masih dalam penyelidikan dan sekarang yang diduga pelaku masih kita kejar dan kita cari," kata Yanto kepada detikJabar, Selasa (9/5/2023).

Dia mengatakan, masih ada beberapa saksi yang harus diperiksa. Meski demikian, pihaknya tak menyebutkan berapa jumlah saksi yang telah diperiksa.

ADVERTISEMENT

"Masih ada beberapa nanti kita lihat lagi ada beberapa saksi. (Kepala Samsat diperiksa?) setiap yang berkaitan kita perika. Intinya sekarang pelakunya masih dalam pencarian, masuk DPO (Daftar Pencarian Orang)," ujarnya.

Kabar itu nampaknya memantik kekecewaan para korban terhadap aparat penegak hukum (APH) yang dinilai tidak serius dalam penanganan kasus tersebut. Kuasa hukum korban sekaligus Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Suara Advokat Indonesia (SAI) Sukabumi AA Brata Soedirdja mengatakan, pihaknya menerima aduan para korban di kasus penggelapan dan penipuan calo Samsat.

"Inilah yang kami sesalkan, sampai saat ini tidak ada progres. Sebetulnya, jika penyidik bekerja maksimal dan profesional, kami rasa gampang saja menangkap pelaku. Bagi polisi, hal yang mudah untuk mencari dan menangkap pelaku karena memiliki sarana prasarana yang lengkap," kata AA Brata.

Dia mempertanyakan keseriusan APH dalam penanganan dugaan kasus penipuan dan penggelapan pajak kendaraan. Padahal, kata dia, ada banyak perkara yang lebih berat namun dapat segera terungkap

"Kenapa sampai saat ini pelaku belum diamankan. Banyak perkara yang lebih sulit tapi bisa kok menangkap para pelaku kejahatan. Kenapa dalam kasus ini kurang lebih sudah tiga bulan belum ada progres penanganannya. Itu kami sesalkan," ujarnya.

"Kalau pelakunya ditangkap, kasus ini bisa berkembang. Orang yang menerima uang dan memakan uang tersebut saat ini tidak jelas karena pelakunya juga tidak ditangkap. Sebab itu, kami akan mempertanyakannya secara resmi kepada penyidik," sambungnya.

Selain itu, korban juga menyesalkan sikap Samsat Kota Sukabumi yang tidak dapat bertanggungjawab menyelesaikan persoalan ini terhadap semua korban. Menurutnya, Samsat tebang pilih untuk mengganti kerugian yang dialami korban.

"Kami juga menyesalkan sikap dari pihak Samsat itu sendiri, yang melakukan cara penyelesaian secara parsial memilih dan memilah. Sementara korban ini banyak, harusnya Samsat mengundang semua korban dan menyelesaikan semuanya," tegasnya.

"Kasihan lah para korban masyarakat kecil yang harus dibantu, diprioritaskan apalagi mereka kan mengurus pajak. Mereka sudah baik mau memperpanjang pajak, eh malah ditipu," tutup AA Brata.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads