Keluarga Remaja Korban Sodomi Obay di Sukabumi Masih Syok

Keluarga Remaja Korban Sodomi Obay di Sukabumi Masih Syok

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 09 Mei 2023 21:30 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Sukabumi -

Tenaga Psikolog Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Sukabumi Dikdik Hardy turut menanggapi kasus sodomi Obay (50) yang mengakibatkan lima korban anak laki-laki jadi korban. Dia mengatakan, keluarga korban masih syok dan belum bisa ditemui.

"Iya jadi sebetulnya ada yang trauma, ada yang biasa. Biasa itu seperti stres, mengingat pengalaman yang tidak menyenangkan dalam jangka waktu yang lama. Kebetulan untuk yang kasus Citamiang itu saya belum bisa menemui, pihak keluarga masih syok," kata Dikdik saat dihubungi, Selasa (9/5/2023).

Dia mengatakan, kegiatan pendampingan yang berhubungan dengan kasus kekerasan seksual cenderung dilakukan secara diam-diam. Tujuannya untuk memberikan ketenangan dan layanan psikolog baik pada korban maupun keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau misal pihak korban masih drop dan khawatir, maka kita (harus) menghindari itu. Mereka sudah tenang baru kita lakukan lagi pendekatan," ujarnya.

Ditanya terkait kemungkinan korban sodomi menjadi predator di masa yang akan datang, Dikdik mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. Menurutnya, memang ada kemungkinan korban menjadi pelaku namun potensinya kecil.

ADVERTISEMENT

"Korban itu memang peluang untuk jadi pelaku apabila mengalami hal-hal tertentu. Tapi tidak semua korban itu ke depannya bisa jadi pelaku, jadi masih hati-hati, artinya korban sodomi itu tidak langsung otomatis jadi pelaku, makanya kita harus memastikan kondisinya seperti apa," tambahnya.

Antisipasi yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan pelayanan kepada korban dan keluarga korban. Biasanya, kata dia, setiap ada peristiwa pelecehan seksual maka efeknya tidak hanya pada korban tapi juga pada keluarga.

"Ada juga efek pada lingkungan, takut anaknya mengalami peristiwa yang sama.

Terkait tingkah janggal tersangka yang memaksa korban untuk menyodomi Obay, Dikdik menilai, orientasi seksual Obay lebih mengarah pada gay atau homo.

"Jadi akhirnya si pelaku ini melakukan manipulasi pada korban, bentuknya paksaan halus sehingga korban secara sadar atau tidak melakukan hal-hal yang diminta," tutupnya.

(mso/mso)


Hide Ads