E alias Samson, preman asal Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, ditangkap polisi usai merusak dua rumah warga.
Samson terlihat dijemput KBO Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Ruskan Hermawan yang datang bersama anggotanya. Saat kedatangan petugas, Samson yang saat itu tengah berhadap-hadapan dengan warga terlihat manut saat diminta masuk ke dalam kendaraan polisi. "Kami bawa ke Polres," singkat Ruskan kepada detikJabar, Rabu (26/4/2023) malam.
Kedatangan polisi membuat warga mengurungkan niatnya mengepung Samson. Pantauan detikJabar, saat itu, warga terlihat membawa berbagai jenis alat pemukul hingga pacul untuk menghakimi Samson yang kerap membuat warga resah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samson diketahui sempat membuat onar di kampungnya, dua rumah warga di rusak. Kaca jendela rumah warga pecah akibat dihantam batu besar. Pemilik rumah mengaku tidak tahu penyebab Samson tiba-tiba mengamuk.
"Datang sekitar jam 20.00 WIB (Rabu), dia marah teriak-teriak terus lempar-lempar batu ke atas genting pakai batu besar. Setelah itu melempar kaca jendela. (Penyebab) enggak tahu, sebelumnya juga tidak ada masalah. Jadi dia itu sering ngancam, teriak-teriak," kata Deuis, pemilik rumah.
Saat pelaku datang, Deuis sedang berada di dalam rumah bersama suaminya. Ia juga menyebut suaminya Heri pernah dipukul oleh pelaku hingga beberapa kali tanpa alasan yang jelas.
"Suami saya juga pernah di pukul beberapa kali, tidak tahu alasannya apa. Harapannya, saya itu ingin tenteram, setelah begitu sama keluarga saya jadi waswas. Enggak bisa kemana-mana saya kan harus cari apa cari apa, masa harus diam di rumah terus. Kalau ketemu di luar pasti ngancam," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pria inisial E mengamuk di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Dua rumah warga rusak akibat perbuatannya.
Informasi dihimpun detikJabar, peristiwa itu terjadi Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Pelaku tiba-tiba datang dan mengamuk tanpa sebab. E sendiri sangat ditakuti oleh warga setempat. Itu karena E dikenal sosok yang temperamental.