Dua mayat laki-laki secara misterius diantarkan ke RS Hasan Sadikin dan RS Santo Yusup pada Sabtu (18/3/2023) jam 20.00 WIB. Namun tanda tanya kemudian muncul setelah tidak ada pihak yang bertanggungjawab atas kedua mayat itu.
Seperti mayat pertama yang dibawa ke RSHS Kota Bandung. Mayat berjenis kelamin pria ini tidak diketahui identitasnya dan kabarnya hanya diantar dua orang menggunakan sepeda motor ke RS tersebut.
Selain RSHS, jasad korban dugaan penganiayaan juga dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusup. Informasi dihimpun, korban merupakan seorang lelaki dan diantar oleh dua orang pria ke RS tersebut.
Misteri 2 mayat pria yang diantarkan ke RS di Kota Bandung akhirnya terungkap pada Selasa (18/4/2023). Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengungkap, kedua korban itu yakni Rangga Pratama (23) dan Sigit Sugito (25). Mereka ditemukan tewas di RSHS dan RS Santo Yusuf Bandung.
Setelah ditelusuri, keduanya dibunuh 4 tersangka yaitu Nizar (25), Hengki Parulian (28), Mustaqim Aprian (21) dan M Faizal Faridz (22). Kasus ini terungkap lantaran salah satu korban yang diantarkan ke RS Advent Bandung bernama Ganjar Tresna (34) selamat.
"Jadi itu modusnya atau caranya itu korban dibunuh menggunakan alat besi potongan, kemudian korban ditaruh di rumah sakit-rumah sakit di Kota Bandung," ungkap Budi.
Nizar diciduk polisi saat berada di Bali. Sementara Mustaqim Aprian di Palembang serta Hengki Parulian dan M Faizal Faridz di Surade, Sukabumi. Keempatnya pun kini sudah dijebloskan ke penjara.
Budi mengungkap, motif pembunuhan ini diduga merupakan pertikaian dua kelompok yang berbisnis prostitusi online. Korban dan para pelakunya disinyalir sama-sama menjalankan bisnis esek-esek melalui aplikasi online.
"Sementara motifnya pertikaian antar kelompok, apartemen, yang memang digunakan untuk transaksi MiChat," katanya, Selasa (18/4/2023).
Insiden berdarah itu bermula saat keempat tersangka menjemput korban bernama Ganjar ke Apartement Jardins, Cihampelas, Kota Bandung. Setelah dari apartemen, Ganjar lalu dibawa menggunakan mobil ke Taman Lansia Bandung.
Di Taman Lansia ini lah Ganjar dikeroyok para tersangka menggunakan potongan besi dan kayu. Setelah puas, para tersangka menyuruh korban untuk menghubungi dua rekannya Rangga Pratama Kertajaya (23) dan Sigit Sugito (25).
Begitu dua korban lainnya datang, para tersangka langsung mengeksekusi mereka. Ganjar akhirnya dibawa ke RS Advent, sementara Pratama dan Sigit dibawa ke RSHS dan RS Santo Yusuf menggunakan sepeda motor.
Di perjalanan, korban Pratama dan Sigit yang dibawa secara terpisah oleh tersangka meninggal dunia. Jasad keduanya pun lalu diantar tersangka dan ditinggalkan di ruang UGD RSHS serta RS Santo Yusuf Bandung.
"Satu orang tidak meninggal atas nama Ganjar. Dari situ lah kita bisa melakukan pemeriksaan dan menangkap pelaku 4 orang," ungkapnya.
"Jadi para tersangka ini kelompoknya mungkin merasa tersaingi, diajak bertemu dan dianiaya," tuturnya.
Polisi hingga kini masih mendalami kasus tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, kedua korban dipastikan merupakan korban pembunuhan yang bermula dari cekcok masalah rebutan lahan bisnis prostitusi online via aplikasi. Tersangka meninggalkan korbannya di RS untuk menghilangkan kecurigaan.
Perbuatan keempat tersangka Nizar, Hengki Parulian, Mustaqim Aprian, dan M Faizal Faridz alias Isal dijerat Pasal 170 ayat 2 huruf e dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP. Keempat pelaku diancam dengan hukuman 12 tahun kurungan penjara. (aau/mso)