Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (20/4/2023) sekira pukul 20.00 WIB. Ia memastikan mereka anggota geng motor.
Baca juga: Prostitusi Online di Sukabumi Terbongkar! |
"Yang kami amankan ada 17 orang, mereka rata-rata masih dibawah umur. Belasan remaja ini adalah salah satu geng motor," ujar Kusworo di Mapolresta Bandung, Jumat, (21/4/2023).
Kusworo mengungkapkan belasan remaja tersebut melakukan aksi ugal-ugalan. Hal itu mengganggu ketertiban masyarakat.
"Jadi waktu itu anggota kami sedang melakukan patroli usai berbuka puasa dan salat tarawih. Ada informasi bahwa sekolompok remaja ini mengemudikan sepeda motornya secara ugal-ugalan," katanya.
"Tak hanya ugal-ugalan, belasan remaja tersebut juga sembari mengibar-ngibarkan bendera yang bertuliskan Black Fight," tambahnya.
Dia menjelaskan para remaja tersebut rata-rata masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Kemudian, kata dia, aksi tersebut bisa menimbulkan tawuran.
"Seandainya bertemu dengan komunitas lain, nanti bisa menyebabkan tawuran atau perkelahian antarkelompok. Oleh karenanya, alhamdulilah kita bisa amankan 17 orang beserta motornya," tegasnya.
Polisi juga turut mengamankan minuman keras dengan jenis ciu. Kemudian beberapa petasan pun turut diamankan. "Iya ada ciu dan petasan yang diamankan. Bendera itu juga turut diamankan," ucapnya.
Kusworo menambahkan, pihaknya memanggil seluruh orang tua mereka untuk melihat dan mendengarkan langsung alasan dari para anak-anaknya. Kemudian mereka dibawa ke sel tahanan untuk melihat langsung dan bagaimana rasanya nanti apabila berada di dalam sel.
Setelah diedukasi, mereka diharapkan jera atas tindakannya. Selanjutnya, mereka dilepas. "Dibawa ke dalam sel tahanan untuk membuat efek jera. Kami juga meminta para remaja ini meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing," pungkasnya. (yum/orb)