Belasan polisi keluar masuk ke perkampungan di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sontak hal itu membuat masyarakat kaget.
Ternyata kedatangan para polisi yang sedang menjalani pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri angkatan ke-63 kelompok belajar (Pokjar) 13 itu punya misi khusus.
Sebagai calon pemimpin tak melulu harus memahami teori. Lebih dari itu, seorang calon pemimpin juga wajib turun langsung ke lapangan untuk mendengar dan mencari solusi permasalahan di sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapokjar Sespimmen Lemdiklat Polri, Mas'ud mengatakan selama pendidikan, para siswa tak hanya duduk di kelas dan mendengarkan materi yang di sampaikan oleh pengajar. Lebih dari itu, mereka juga turun ke lapangan dan bertemu dengan masyarakat.
"Selain untuk melihat situasi kondisi di lingkungan, ini juga sebagai cara untuk mampu mencari data permasalahan di tengah-tengah masyarakat," ujar Mas'ud, Rabu (5/4/2023).
Para siswa tersebut mendengar ragam permasalahan dan keluh kesah dari warga. Namun kedatangan mereka ke tengah-tengah masyarakat juga tak hampa. Para siswa juga turut memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada warga. Ragam bantuan pokok mulai dari beras hingga mi instan.
"Ini merupakan kegiatan bakti sosial, dari para siswa terhadap masyarakat. Jadi selain mitigasi permasalahan, juga sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan," ucap Mas'ud.
Para siswa juga dibekali dengan gaya hidup sederhana sebagai calon pemimpin yang bakal bersinggungan dengan masyarakat. Pesan itu bahkan disampaikan langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
"Sudah disampaikan juga melalui video conference, telegram, arahan langsung, baik kepada anggota (Polri) maupun keluarga untuk tidak hidup hedon," ujar Gatot saat itu.
Para siswa Sespimti dan Sespimmen akan menjalani pendidikan selama tujuh bulan. Sementara siswa Sespimma menjalani pendidikan selama empat bulan. Selain hidup sederhana, mereka juga diminta menjadi calon pimpinan yang adaptif.
"Mereka harus adaptif melakukan perubahan-perubahan. Harus bisa berinovasi, berkreasi, bersinergi. Di sini mereka menimba ilmunya baik teori dan praktik," ucap Gatot.
Terakhir, setelah menjalani pendidikan sesuai masa yang telah ditentukan, mereka juga mesti belajar menjadi pemimpin modern tangguh, cerdas bermoral, dan berintegritas.
"Di sini dididik bersama-sama untuk mencapai semua tujuan tersebut. Kemudian apa yang didapat diimplementasikan saat mereka lulus," kata Gatot.
(dir/dir)