.webp)
Petugas Lapas Kelas II A Kuningan mengamankan sebuah bungkusan yang diduga berisi obat terlarang. Barang tersebut terindikasi akan diselundupkan ke blok hunian.
Kepala Lapas Kelas II A Kuningan, Kurnia Panji Pamekas mengatakan, upaya penyelundupan bungkusan yang diduga narkoba itu terjadi pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, petugas memergoki dua pemuda tak dikenal yang melempar barang tersebut ke area brandgang di sekitar lapas.
Kedua pemuda tersebut masuk dengan alasan ingin pergi memancing di kolam yang letaknya berada di lingkungan lapas. Akan tetapi, petugas lapas merasa curiga karena pada saat itu bukanlah jadwal pemancingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa petugas kami di luar tembok yang sedang mengawasi kegiatan warga binaan di lahan sarana asimilasi dan edukasi (SAE). Tiba-tiba dua orang datang yang diduga mau memancing. Tapi pada saat itu bukan jadwal pemancingan, karena jadwalnya di antara pukul 15.00 WIB," kata Panji kepada detikJabar, Selasa (28/2/2023) siang.
Gerak-geriknya semakin mencurigakan ketika mereka berusaha mendekati area brandgang. Panji menyebut, saat dihampiri petugas kedua orang ini justru langsung kabur menggunakan sepeda motor.
"Kami mulai curiga karena ada orang yang mulai mendekat ke brandgang. Saat didekati, dua orang itu cepat-cepat lari menggunakan sepeda motor," ujar Panji.
Pasca kejadian tersebut, para petugas di Lapas II A Kuningan segera berkoordinasi dan melakukan pengecekan. Sampai akhirnya ditemukan sebuah bungkusan yang diduga berisi narkoba.
Panji menambahkan, pengecekan dilakukan dengan menyisir beberapa titik di sekitar brandgang. "Ternyata setelah kami sisir, ditemukan sebuah bungkusan yang kami duga ini barang terlarang," tuturnya.
Bungkusan yang berhasil diamankan, lanjutnya, berisi sebuah bubuk kristal. Kini, barang tersebut sudah diserahkan kepada Sat Narkoba Polres Kuningan untuk diuji di laboratorium.
"Barangnya sudah kami diserahterimakan. Lalu dari pihak Sat Narkoba akan melakukan tes laboratorium. Kalau dibilang berapa butir karena belum pasti, dugaannya mungkin sabu," katanya.
Guna meminimalisir kejadian serupa, Panji memastikan bakal memperketat penjagaan di lingkungan lapas. Selain itu, pihaknya pun akan mengoptimalkan penggunaan CCTV.
(dir/dir)
