Tangis Belasan Remaja di Cimahi Usai Diciduk Hendak Perang Sarung

Tangis Belasan Remaja di Cimahi Usai Diciduk Hendak Perang Sarung

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 26 Mar 2023 15:15 WIB
Belasan Remaja Cimahi yang Diamankan Polisi Meminta Maaf Pada Orangtua
Belasan Remaja Cimahi yang Diamankan Polisi Meminta Maaf Pada Orangtua (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar
Cimahi -

Sambil menangis, belasan remaja di Kota Cimahi meminta maaf dan berjanji pada orang tuanya untuk tidak mengulangi perbuatan dan aksi yang merugikan hingga berurusan dengan kepolisian.

Pemandangan itu terlihat di Mapolres Cimahi, saat belasan remaja itu diamankan Tim Patroli Presisi Polres Cimahi gegara kedapatan nongkrong dan terindikasi hendak melakukan perang sarung.

Mereka diamankan di Jalan Terusan, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi pada Sabtu (25/3/2023) malam. Saat didekati Tim Patroli Presisi, mereka berhamburan hingga dikejar dan diamankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat Tim Patroli Presisi sedang patroli, mereka mengamankan 11 remaja yang nongkrong. Menimbulkan kecurigaan karena mereka ini kabur saat didekati polisi," kata Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara saat dihubungi detikJabar, Minggu (26/3/2023).

Belasan remaja itu kemudian digelandang ke Mapolres Cimahi. Mereka dicek urine, hasilnya seorang remaja di antaranya positif obat terlarang jenis benzodiazepine.

ADVERTISEMENT

"Untuk remaja yang positif obat terlarang itu langsung ditangani Satres Narkoba Polres Cimahi, sementara sisanya yang negatif dibina Sat Intelkam Polres Cimahi," ujar Olot.

Pihaknya memanggil orangtua dari belasan remaja yang diamankan. Mereka diminta membuat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa.

"Untuk yang negatif mereka membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan serupa. Kami minta orangtua juga mengawasi aktivitas anak-anaknya dengan lebih ketat," tutur Olot.

Rohana (54) orangtua salah seorang remaja yang diamankan polisi mengaku kaget saat anaknya diamankan polisi gegara kedapatan nongkrong sampai dini hari dan terindikasi hendak perang sarung.

"Saya ditelepon katanya anak saya dibawa polisi soalnya terindikasi perang sarung. Ya kaget pastinya, soalnya malam itu dia masih di rumah. Bilangnya mau bangunkan warga sahur tapi malah seperti ini," ucap Rohana.

Ia mengatakan bakal mengawasi anaknya lebih ketat. Terlebih satu di antara remaja yang diamankan bersama anaknya terbukti positif obat terlarang.

"Intinya saya berterima kasih sudah diamankan, kalau nggak mungkin mereka betulan mau perang sarung. Bisa jadi anak saya jadi korban atau pelakunya. Saya akan awasi anak saya lebih ketat," kata Rohana.

(yum/yum)


Hide Ads