.webp)
Sejumlah polisi muda menemui tokoh hingga masyarakat di Kota Bandung. Termasuk mendatangi sekolah-sekolah di Bandung untuk mengingatkan berbagai persoalan termasuk ancaman dunia siber.
Polisi muda yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tersebut melakoni kegiatan pengabdian masyarakat di Bandung sejak Senin (20/3) lalu. Beberapa tempat didatangi termasuk sekolah SMAN 3 Bandung.
"Kami datang ke SMAN 3 Bandung untuk memberikan penyuluhan kepada siswa tentang pengaruh media sosial bagi kaum milenial. Mulai dari konsep media sosial, dampak negatif dan positif media sosial dan kejahatan dunia siber dan ancaman pidananya," ujar salah seorang mahasiswa STIK, M Taufan Maulana kepada detikJabar, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polisi Buru Pembunuh Pelajar di Sukabumi |
Dalam penyuluhan tersebut, kata Taufan, pelajar di Bandung diberikan pemahaman bila dunia siber memiliki ancaman paling tinggi. Sehingga, sambung dia, diperlukan penyaringan dampak negatif dari perkembangan teknologi.
"Terobosan teknologi saat ini bisa menjadi dampak negatif untuk generasi penerus. Oleh karenanya, negara perlu hadir untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh pesatnya kemajuan teknologi saat ini," tuturnya.
'"Kejahatan yang mempunyai ancaman paling tinggi saat ini yaitu ancaman dunia cyber," kata dia menambahkan.
Di samping itu, pihaknya juga mendengarkan masukan dari masyarakat di Bandung. Salah satunya soal kondusifitas di Kota Bandung. Menurut Taufan, ada kekhawatiran warga terhadap geng motor di Kota Bandung.
"Tentunya menjadi bahan masukan bagi kepolisian dan juga peran serta masyarakat untuk sama-sama menjaga Kota Bandung tetap kondusif," kata dia.
(dir/dir)
