Polsek Indihiang menggelar pengungkapan kasus curanmor di halaman Mapolsek Jalan Ibrahim Adji Kota Tasikmalaya, Senin (20/2/2023). Selain menghadirkan dua tersangka yang kakinya pincang akibat ditembak, digelar pula 26 unit sepeda motor hasil curian sindikat curanmor asal Ciamis ini.
Barang bukti didominasi sepeda motor matik, namun ada satu sepeda motor yang mencuri perhatian, yakni jenis trail berwarna biru. Dengan mengusung konsep modifikasi Supermoto, motor lansiran Yamaha ini tampak gagah.
Seorang pria muda tak henti mengamati sepeda motor jenis Yamaha WR ini. "Ini motor saya, dicuri sekitar bulan Februari 2022 di garasi rumah," kata Lutfi (21), warga Cibitung, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bersyukur motornya bisa kembali setelah nyaris merelakan karena kejadiannya sudah berlalu selama 1 tahun lebih. Dia juga bersyukur sepeda motornya kini jadi ditambah aksesori lain. Salah satunya hand guard alias pelindung tangan di bagian stang.
"Lumayan jadi ada handguard-nya, lumayan bagus. Kenalpot juga berubah jadi knalpot racing, tapi ini sih sepertinya knalpot murah, masih mending kenalpot aslinya. Terus decal (stiker variasi) juga diganti, bagus sih tapi saya tidak suka," ucap Luthfi.
Selain itu Luthfi juga menyayangkan pencuri yang merubah nomor rangka dari sepeda motor miliknya itu. Diduga penambahan angka di nomor rangka itu bertujuan untuk mengaburkan jejak.
"Nomor rangkanya diketok oleh pencurinya, ditambah angka lain. Jadinya rusak, semoga saja dalam pengurusannya nanti tidak jadi pemasalahan. Kalau nomor mesin aman, cocok dengan surat-surat yang saya pegang," kata Luthfi.
Dia menjelaskan sebelum raib digondol pencuri, dia baru beberapa hari memakai sepeda motor itu. "Ini motor baru, plat nomornya saja belum keluar, eh sudah dicuri," ujar Lutfi.
Sepeda motor itu dibeli tunai dengan harga sekitar Rp 39 juta. Kemudian dia mengubah konsep sepeda motor segala medan itu dengan konsep Supermoto alias motor trail lintasan aspal.
Biaya variasi yang dia keluarkan saat itu nyaris Rp 20 juta, karena banyak part modifikasi yang harus dia beli. Yang paling utama adalah membeli sepasang velg dan ban tapak lebar, serta aksesoris lainnya.
"Makanya pas hilang dicuri, sedih sekali. Bayangkan saja motor baru, istilahnya saya juga belum memakai jauh, kan belum turun plat nomornya, sudah hilang, kan nyesek," sesal Luthfi.
Orang tuanya yang iba dengan kesedihan Luthfi, kemudian membelikan lagi sepeda motor serupa. Sehingga kini punya dua sepeda motor serupa, dia berencana memberikan satu kepada adiknya.
"Sudah hopeless, ternyata ada kabar pencurinya ditangkap dan motor saya diamankan. Ya jelas senang, saya langsung ke Polsek Indihiang. Hatur nuhun pak polisi," kata Luthfi.
![]() |
Akhir 'Karier' Pencuri
Sementara itu akhir perjalanan kriminal komplotan pelaku Curanmor ini berakhir tragis. Dua orang diantaranya berinisial HR dan IM, ditangkap dan ditembak kakinya karena berusaha melawan.
Kemudian dua pelaku lainnya yakni inisial YY dan RS tewas tenggelam di Sungai Citanduy. Keduanya nekat melompat ke sungai saat dipergoki dan dikejar warga di daerah Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Sementara seorang pelaku lainnya ditangkap oleh Polres Banjar akibat kasus serupa.
Selain mengakhiri perjalanan kriminal sindikat Curanmor ini, polisi juga berhasil mengamankan 26 unit sepeda motor berbagai jenis dari tangan pelaku. Warga yang merasa kehilangan sepeda motor bisa menghubungi Polsek Indihiang Kota Tasikmalaya untuk memeriksanya. Siapa tahu, motor anda diembat oleh sindikat Curanmor ini.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan pengungkapan kasus ini diawali dengan adanya kasus pencurian yang terjadi pada September 2022 lalu di Perumahan Bumi Jati Resik, Kecamatan Indihiang. Saat itu ada tiga sepeda motor milik tiga warga perumahan itu yang digondol pencuri dalam waktu bersamaan.
"Jadi tiga sepeda motor di tiga rumah berbeda di waktu yang bersamaan. Anggota unit Reskrim Polsek Indihiang langsung bergerak melakukan penyelidikan," jelas Aszhari.
Hasil penyelidikan sementara saat itu, polisi menemukan bukti bahwa kawanan pelaku ini menggunakan mobil saat beraksi.
Kemudian di awal bulan Oktober muncul kejadian temu mayat misterius di Sungai Citanduy di wilayah Rajapolah, Tasikmalaya, dan wilayah Ciamis. Penyelidikan temu mayat ini membuahkan hasil, dua mayat yang ditemukan hampir membusuk di Sungai Citanduy ini adalah dua pencuri sepeda motor yakni YY dan RS yang dikejar warga Rajapolah Tasikmalaya.
Polisi akhirnya menemukan benang merah antara kejadian maraknya curanmor dengan temu mayat di Sungai Citanduy itu. Setelah melalui serangkaian penyelidikan dan pengintaian, polisi akhirnya berhasil mengungkap pelaku yang merajalela melakukan pencurian di wilayah Kota Tasikmalaya itu ternyata 5 sekawan sindikat Curanmor dari Ciamis. Tak ayal, tiga anggota sindikat yang masih hidup langsung diburu petugas.
"Dua pelaku inisial HR dan IM berhasil kami tangkap, karena melawan akhirnya kami lakukan tindakan tegas terukur (ditembak). Mereka semua residivis kasus curanmor," tutur Aszhari.
Dari hasil pemeriksaan terungkap modus kelima orang pelaku ini, keluar tengah malam mencari sasaran dengan menggunakan mobil. Setelah menemukan sasaran mereka langsung beraksi dengan kunci astag untuk membobol kunci sepeda motor.
"Modusnya mereka mencari sasaran dengan menggunakan mobil, setelah menemukan sasaran mereka lalu beraksi. Mobilnya juga sudah kami sita sebagai barang bukti," ucap Aszhari.
Dari hasil pemeriksaan terungkap mereka sudah mencuri sepeda motor sebanyak 51 unit di berbagai lokasi wilayah Kota Tasikmalaya dan sekitarnya. Namun sejauh ini baru 26 sepeda motor yang berhasil diamankan polisi.
"Untuk selanjutnya sedang kami kembangkan untuk mengungkap tuntas sepak terjang sindikat curanmor ini. Jaringannya ke mana, penadah dan lainnya," ujar Aszhari.
Dia menambahkan kedua pelaku ini akan dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Aszhari mengatakan kepada para korban curanmor dari sindikat ini dipersilakan untuk memeriksa dan mengambil kembali kendaraannya ke Mapolsek Indihiang.
"Untuk masyarakat yang jadi korban silahkan menghubungi Polsek Indihiang. Silahkan untuk sementara dipinjam pakai dulu karena ini statusnya masih barang bukti kejahatan," kata Aszhari.*
(mso/orb)