.webp)
Polisi menyelidiki sumber tembakau sintetis yang digunakan oleh 38 siswa SMA di Lembang. Mereka diketahui mendapatkan tembakau dari media sosial (medsos).
Kasatresnarkoba Polres Cimahi AKP Kusmawan mengatakan dari pengakuan para siswa itu, mereka mendapatkan barang haram tersebut dari salah satu akun media sosial.
Belakangan disebutkan kian banyak akun-akun di berbagai media sosial yang menjual campuran zat kimia untuk diracik dengan tembakau dan hasilnya menjadi tembakau gorilla atau tembakau sintetis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengedarnya saat ini masih kami telusuri, tapi informasinya mereka beli itu (tembakau sintetis) dari medsos" kata Kusmawan saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (17/3/2023).
Kusmawan mengatakan dari 38 siswa yang diamankan, semuanya hanya sebagai penyalahguna dan tidak ada yang berperan sebagai pengedar.
"Dapat kami pastikan kalau siswa-siswa itu hanya pengguna saja, tidak ada yang jadi pengedar. Ada yang sudah sebulan pakainya, baru seminggu, tapi tidak ada yang lebih dari setahun," ucap Kusmawan.
Kusmawan mengatakan ke 38 siswa itu saat ini dirujuk untuk menjalani rehabilitasi. Hal itu dengan pertimbangan mereka hanya sebagai pengguna narkotika jenis tembakau sintetis tersebut.
"Mereka ini hanya pengguna saja, tidak ada yang jadi pengedar. Maka untuk penanganannya mereka punya hak di assessment dan rehabilitasi. Kemudian status mereka ini masih pelajar aktif dan sedang mengikuti ujian, kami rujuk ke tempat rehabilitasi," ujar Kusmawan.
(dir/dir)
