Hari Rasta (23) dengan sadis membunuh perempuan bernama Lisnawati (26) dekat kandang ayam di Cimahi. Ulah sadis Hari Rasta tak cuma satu kali.
Hari Rasta membunuh Lisnawati di dekat kandang ayam milik warga di Kampung Ranca Cangkuang, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Belakangan diketahui korban Lisnawati berprofesi sebagai seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjajakan jasanya melalui aplikasi perpesanan MiChat dengan akun bernama 'Pink Gemoy'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono didampingi Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan motif tersangka membunuh korbannya yakni untuk menguasai barang-barang berharga dan uang milik korban yang disewanya.
"Dari hasil penyidikan, memang motif sebenarnya dari pelaku ini untuk menguasai barang-barang korban. Ini motifnya tergambar jelas karena pelaku mengarahkan korban di tempat yang telah ditentukan," ujar Aldi saat konferensi pers di Mapolres Cimahi, Rabu (15/3/2023).
Aldi menyebut tersangka ternyata melakukan aksi perampasan barang berharga itu sudah beberapa kali. Namun korban-korban sebelumnya tak ada yang sampai meninggal dunia.
"Nah hasil pemeriksaan juga, tersangka ini bukan pertama kali melakukan aksi seperti itu tapi sudah empat kali. Jadi korban ini (Lisnawati) yang ke empat. Untuk korban-korban sebelumnya tidak sampai meninggal dunia dan tidak ada yang melaporkan perampasan itu," kata Aldi.
"Jadi korban-korban lainnya itu hanya diambil barangnya saja dengan modus yang serupa melalui MiChat," kata Aldi.
Untuk menjerat korbannya, tersangka mengiming-imingi penawaran di atas rata-rata. Seperti pada korban Lisnawati, ia dijanjikan akan dibayar Rp800 ribu namun lokasi transaksi seksual antara keduanya dilakukan di luar kos korban.
"Untuk korbannya ini diiming-imingi dengan tarif yang lebih tinggi dari biasanya. Kemudian di TKP, pelaku langsung menodong dan mengancam korban," ucap Aldi.
Seperti biasanya, tersangka membawa pisau saat bertemu korbannya. Pada aksi dengan korban Lisnawati, pisau itu dihujamkan ke leher kiri karena korban berteriak minta tolong.
"Pelaku sudah menyiapkan pisau dari rumah. Jadi tujuannya memang pisau untuk mengancam korbannya. Kebetulan malam itu korban teriak minta tolong, sehingga korban dibunuh. Saat ditusuk satu kali, korban diperkosa oleh tersangka," ujar Aldi.
Setelah memastikan korban meninggal dunia, tersangka lalu mengambil barang-barang milik korban di antaranya satu unit hp, emas, dan uang Rp2,5 juta.
"Untuk kejadian ini, uang Rp2,5 juta dibelikan motor yang kita sita hari ini. Kalau untuk korban lainnya masih kita dalami, karena kita masih fokus ke korban meninggal dunia ini," ujar Aldi.
(dir/dir)