Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Sukabumi mengambil sejumlah sampel organ dalam dari jasad wanita inisial E (42) yang menjalani proses ekshumasi sejak Rabu (15/3/2023) pagi. Sampel itu akan diperiksa untuk mencari tahu penyebab kematian korban.
Dokter forensik, Nurul Aida Fathia mengatakan proses penggalian hingga ekshumasi berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan mulai dari luar hingga bagian dalam tubuh korban.
"Jadi tadi kita lakukan penggalian sekitar jam 10.00 WIB, kemudian jenazah diperiksa dari mulai pemeriksaan luar jenazahnya, kita cari ada tidak tanda-tanda trauma, ada pelukaan atau tidak. Tapi karena kondisinya sudah membusuk, jadi kulitnya juga sudah berwarna kehijauan, sehingga area yang kita curigai kita akan kirim dulu ke laboratorium untuk memastikan apakah itu luka atau bukan," beber Aida kepada detikJabar, Rabu (15/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berhenti di sana, petugas melakukan autopsi untuk memeriksa organ dalam korban. Organ utama tidak luput dari pemeriksaan petugas.
"Kemudian kita lakukan autopsi, kita periksa semua organ dalamnya bagian terutama adalah organ yang utama yaitu jantung, paru, hati kita ambil sampel untuk melihat ada atau tidak kelainan, dalam hal ini ada tidak penyakit, ada empat sampel yang akan di uji lab," ujarnya.
Awak media kemudian menanyakan kemungkinan korban memiliki riwayat sakit yang kemudian berhubungan dengan kematiannya. Namun hal itu belum bisa dipastikan.
"Itu nanti harus dipastikan karena kondisi sudah membusuk, jadi istilahnya secara kasat mata itu tidak bisa kita lihat. Jadi harus dibuktikan secara mikroscopis lewat laboratorium. Kalau secara permukaan tidak ada kelainan, tidak ada luka, enggak ada yang terbuka segala macam," beber Aida.
"(Luka memar) Itu yang harus di pastikan nanti kita akan kirim dulu ke laboratorium untuk memastikan apakah dibilang memar itu benar memar atau hanya bagian dari pembusukan," pungkasnya menambahkan.
Sebelumnya ditulis, seorang perempuan inisial E (42), ditemukan meninggal dunia dengan kondisi terduduk di sebuah kursi kayu panjang pada Jumat (10/3/2023) lalu di Kampung Babakansari, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Pihak keluarga menilai ada kejanggalan di balik kematian E. Keluarga kemudian meminta bantuan polisi untuk menyelidiki kecurigaan mereka.
(sya/orb)