Rumah Solihin alias Duloh kini tak lagi berpagar. Pasca kasus pembunuhan berantai terungkap dan Duloh bersama dua pelaku lainnya ditangkap, warga yang kesal merobohkan tembok pagar rumah Duloh di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Ciranjang, Cianjur.
Terlihat tembok pagar yang semula mengelilingi rumah Duloh ambruk menyisakan tiang-tiang pembatasnya.
Diketahui jika aksi tersebut diduga dilakukan warga dan pemuda yang kesal dengan perilaku Duloh. Sehingga ketika melintas rumah Duloh yang berada di pinggir jalan gang, warga menendang tembong pagar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin warga kesal, karena sudah berulah sampai kasusnya ini kan pembunuhan berantai. Jadinya melakukan tindakan yang memang tidak dibenarkan tersebut," ujar Dedi Setiadi, Ketua RW 2 Kampung Babakan Mande, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya tidak ada yang memerintahkan warga untuk melakukan tindakan yang merusak pagar rumah Duloh. Namun dia juga tidak bisa mencegah karena aksi perusakan itu tidak diketahui sebelumnya.
"Jadi dirusaknya sedikit-sedikit. Sebelah dulu roboh akibat ditendang. Kemudian sebelahnya lagi. Jadi nyuruh tidak, melarang tidak bisa," kata Dedi.
Dia mengatakan pasca kasus pembunuhan berantai terungkap, warga tidak hanya dibuat kesal, tetapi juga kerap diselimuti ketakutan dengan suasana rumah Duloh yang menjadi lokasi dikuburkannya dua jenazah korban Wowon cs.
Bahkan pada akhirnya warga sepakat menutup lubang yang dijadikan lokasi dikuburkan dua korban kekejaman para pelaku.
"Lubangnya kemarin ditutup, karena anak-anak takut kalau lewat malam hari ketika masih belum ditutup lubangnya," jelasnya.
Dedi menambahkan saat ini rumah Duloh masih belum dihuni keluarganya. Sejak pengungkapan kasus, rumah tersebut kosong dan hanya beberapa kali keluarga Duloh datang untuk mengambil perabotan.
"Datang ke sini ambil barang kemudian pergi lagi. Kalau lampunya dinyalakan terus sejak kejadian, tidak pernah padam. Listriknya selalu dibayar oleh keluarga Duloh, tapi tidak diisi. Istri Duloh sekarang tinggal di rumah anaknya," kata Dedi.
Berbeda halnya dengan rumah Duloh, rumah Wowon saat ini masih ditempati oleh istri dan anak-anaknya. Meskipun di samping rumahnya dijadikan lokasi mengubur balita korban kekejamannya, tetapi Iis dan anaknya tetap memilih tinggal di rumah yang dibangun atas kerja kerasny bekerja sebagai TKW.
"Kalau rumah Wowon masih ditempati Iis. Tidak dikosongkan apalagi di jual. Tapi tidak tahu ke depannya gimana," pungkasnya.
(yum/orb)