Purmas Tria Saputra, seorang tukang ojek online (ojol) menjadi korban percobaan pembegalan pada Sabtu (25/2/2023) malam. Tria dihadang sejumlah orang tak dikenal saat melintas di Jalan Sasak Kloneng, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Meski mendapat luka sabetan celurit, Tria tetap mengantar makanan yang dipesan konsumennya itu. Berikut rangkuman detikJabar mengenai 9 fakta kasus tersebut.
Terjadi di Jalanan Gelap
Tria menceritakan detik-detik percobaan pembegalan yang menimpanya di Sasak Kloneng, Klari, Karawang pada Sabtu (25/2/2023) malam. Kala itu ia tiba satu jalanan gelap untuk mengantar pesanan makanan milik pelanggannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika itu saya hendak mengantar pesanan cheese fire chicken Klari menuju Perumahan Klari Indah Permata 2, sekitar pukul 8 malam saat tiba di jalan karena jalan jelek dan licin akhirnya saya pelan," ujar pria yang akrab disapa Tria itu saat dihubungi detikJabar, Selasa (28/2/2023).
Dipukul OTK dari Arah Belakang
Diungkap Tria, kondisi jalanan sepi dan gelap, ditambah jalanan tersebut dalam kondisi rusak dan licin usai diguyur hujan, oleh sebab itu ia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan rendah.
"Kondisi emang sepi, gelap tiba-tiba dari belakang ada orang lari dari sawah memukul kepala saya pake balok kayu, terus menarik bahu kiri saya hingga saya jatuh," kata dia.
Kena Sabetan Cerulit Usai Lawan Begal
Tria yang terjatuh setelah dipukul lalu bangkit, ia berusaha menangkis pukulan yang ternyata itu merupakan senjata tajam berjenis cerulit yang dipakai untuk melumpuhkannya.
"Setelah itu saya mencoba sedikit melawan menangkis sampai akhirnya pelaku mengeluarkan celurit dari belakang, dan saya waktu itu berusaha untuk menangkis celurit dengan tangan kiri saya karena pelaku mengincar kepala saya," ungkapnya.
Tria awalnya tak mengetahui ada berapa pelaku, karena kondisi jalanan yang gelap, ia juga tak merasa bahwa dirinya terluka. Ia hanya berusaha keras mempertahankan diri dari serangan pelaku pembegalan tersebut.
"Saya berusaha melawan, pas saya baru tahu ada dua orang saya mendengar suara yang berbeda dari langkah kaki, karena kalah jumlah sehingga menderita luka robek di jari tengah dan telapak tangan," imbuhnya.
Ditolong Warga Sekitar
Berselang waktu beberapa menit, kemudian datang dua sepeda motor dengan dua orang pengendara yang berbeda, namun pengendara yang awal tak berani menolong.
"Kebetulan ada 2 motor lewat, satu motor pengendara pertama tidak mau menolong saya, dan kendaraan yang kedua baru menolong saya," paparnya.
Pengendara kedua merupakan pasangan suami istri yang kemudian menolong Tria, dan mengantar Tria ke rumah pelanggan pemesan makanan yang diantarnya.
"Pasangan suami istri menolong saya, setelah saya menjelaskan kejadiannya, mereka mengantar saya untuk melanjutkan mengantar pesanan saya ke katanya," katanya.
Tetap Antar Makanan Usai Lawan Begal
Meski mendapat luka sabetan celurit, Tria tetap mengingat pesanan konsumennya. Ia kemudian diantar sepasang suami-istri untuk mengantar pesanan konsumen tersebut.
Saat dihubungi detikJabar, pada Selasa (28/2/2023), Tria bercerita ia berinisiatif tetap mengatakan pesanan karena merupakan amanah dari konsumennya.
"Saya inisiatif mengantarkan makanan karena itu merupakan tanggung jawab saya mas sebagai driver, pesanan itu harus anterin sampai tujuan," ucap Tria.
Antar Makanan Demi Amanah Konsumen
Meski dalam kondisi kesakitan dan masih dihantui rasa takut serta kepanikan, Tria mengatakan harus menunaikan kewajibannya sebagai pengantar pesanan.
"Walaupun saya merasa sakit, panik tapi demi amanah dan tanggung jawab, saya tetap antarkan mas," imbuhnya.
Ia mengungkap, kondisinya saat itu memang perlu berobat. Bahkan ia juga diajak sepasang suami-istri yang menolongnya untuk terlebih dahulu ke klinik mengobati lukanya.
"Saya diajak sama ibu yang nolong saya, katanya ayo ke klinik, tapi saya tidak mau berobat sebelum tanggung jawab saya selesai," kata dia.
Menurut Tria, ia akan tenang jika tanggungjawabnya untuk mengantar pesanan yang menjadi amanah sudah selesai. "Saya harus antarkan, biar saya juga tenang mas," ujarnya.
Luka Baru Diobati Setelah Antar Makanan Konsumen
Benar saja, walaupun agak terlambat, pesanan itu tetap diantar Tria kepada konsumennya di Perumahan Klari Indah Permata 2.
"Saya diantar sama yang nolong saya, untuk mengantar pesanan dulu. Setelah itu baru saya pulang dan berobat di kontrakan saya," ungkapnya.
Ciri-ciri Pelaku: Muda dengan Badan Berisi
Meski kondisi TKP saat itu gelap, namun Tria bisa menggambarkan sosok pelaku secara samar-samar. Menurutnya, pelaku masih terbilang muda.
"Pelaku masih muda mas seperti milenial, umur masih seumuran sama saya, kalau dari postur dia agak pendek sedikit dari saya, tapi badan agak berisi," terangnya.
Kendati demikian, Tria tak mengetahui jelas seperti apa raut wajah pelaku begal sadis tersebut, "Untuk muka karena gelap jadi ga jelas mas," imbuhnya.
Selamat dari Percobaan Pembegalan
Tria berhasil selamat meski mendapat luka akibat celurit yang hendak menghantam kepalanya. Saat itu, Tria menangkis celurit tersebut hingga mendapatkan luka di tangan.
Tria mengaku kaget dengan insiden yang dialaminya. Padahal lokasi itu masih sering dia lewati selama menjadi ojol. "Saya nggak merasa terancam, karena saya pernah sudah beberapa kali kesana mas, karena saya juga driver dulu sempat ngontrak daerah situ mas nggak jauh dari tempat kejadian," pungkasnya.
(ral/iqk)