Meski gerak-geriknya terbatas, narapidana di sejumlah penjara di Jawa Barat tetap berhak mendapatkan penguatan keagamaan. Bekal diberikan petugas penjara demi kehidupan lebih baik para napi.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh para napi di Rutan Bandung pada Rabu (22/2/2023). Para napi berbagai kasus berkumpul demi mendapatkan penyegaran rohani.
Tausiyah disampaikan oleh pendakwah KH Tatang Sofyan yang sengaja didatangkan dari luar. Para napi berkumpul di masjid yang berada di dalam area rutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan penguatan agama ini sekaligus dilakukan dalam rangka perayaan Isra Mi'raj 1444 H. Meski berada di balik jeruji besi, para napi tak melewatkan peringatan tersebut.
Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Bandung Surya Widjaya menuturkan selain memperingati Isra Mi'raj, kegiatan tersebut juga sebagai momentum memperkokoh nilai-nilai spiritual dan upaya pendekatan kepada Allah SWT.
"Melalui peringatan ini juga harapannya, warga binaan bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, sehingga kelak saat bebas membuka lembaran baru menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Surya.
Napi di Subang
Sama halnya seperti di Bandung, napi di Subang juga mendapat penguatan kerohanian. Para napi antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kalapas Kelas IIA Subang Tommi Hendri menuturkan penguatan nilai-nilai keagamaan rutin diberikan kepada para napi. Peringatan Isra Mi'raj jadi momentum untuk lebih menguatkan nilai-nilai tersebut.
"Tentunya bukan hanya di acara Isra Mi'raj saja. Kita juga selalu melibatkan para warga binaan ini setiap pekannya terutama hari Jumat untuk diberikan siraman rohani," kata Tommi.
Tommi mengungkapkan, diharapkan setelah diberikannya siraman rohani kepada para napi ini apabila nantinya sudah kembali kepada masyarakat dapat lebih berguna dan tentunya menghilangkan stigma negatif bagi para narapidana.
"Utamanya meningkatkan kualitas ibadah sholat untuk memperbaiki kualitas diri, mewujudkan sikap tawadhu, disiplin, ikhlas, dan jujur," ungkapnya.
(dir/dir)