Tragis Pemuda Sukabumi Dikeroyok gegara Cipratan Air

Tragis Pemuda Sukabumi Dikeroyok gegara Cipratan Air

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 20 Feb 2023 12:20 WIB
Wahyudin menunjukan luka di kepala keponakannya
Wahyudin menunjukan luka di kepala keponakannya (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Fajar Maulana (19), warga Desa/Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi dikeroyok dua orang pria, salah seorang pelaku diduga ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Ubrug.

Informasi diperoleh detikJabar, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (17/2/2023). Saat itu, Fajar diminta untuk mengantar buah-buahan oleh bibi yang juga ibu asuhnya, kala itu hujan baru reda.

"Kejadiannya hari Jumat tanggal 17 selesai Salat Jumat, sekitar pukul 14.00 WIB, anak itu sedang disuruh mengantar buah-buahan ke Uwaknya yang sakit stroke di wilayah Kampung Ubrug, sekitar 7 kilometer dari rumah," kata Wahyudin Alamsyah (44), paman korban di kediamannya, Desa/Kecamatan Warungkiara kepada detikJabar Senin (20/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban saat itu berangkat menggunakan motor sendirian, sesaat sebelum tiba di lokasi uwaknya, ia melintasi pangkalan ojek. Tidak sengaja, motor yang ia pakai tidak sengaja mengenai genangan air.

"Setelah sampai di pangkalan ojek di situ ada belokan, mungkin karena kondisinya setelah hujan ada air yang tergenang, terus motornya nginjak kubangan kemudian menciprat ke salah seorang yang ada disitu," cerita Wahyu.

ADVERTISEMENT

"Setelah itu disetop kemudian cekcok mulut kemudian dipukul. Saat itu pertama (dipukul) oleh satu orang inisial Og. Fajar sampai ditendang dan hampir masuk selokan, setelah itu keponakan saya itu pergi ke rumah uwaknya melanjutkan perjalanan untuk mengantarkan buah-buahan," sambung Wahyu.

Persoalan itu tidak hanya berhenti di sana, korban bercerita ke kakak sepupunya yang memang tinggal di kampung itu. Wahyu terlihat kesal ketika mengingat cerita yang dituturkan oleh keponakan yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri itu.

"Dia kembali ke lokasi tempat dia dipukuli itu dengan saudaranya, maksudnya untuk menyelesaikan dan meluruskan kejadian pemukulan itu," ujarnya.

Setelah itu datang seorang pria yang membantu Og menghajar Fajar. Pria itu berinisial Op, yang diketahui merupakan tokoh masyarakat yang juga ketua BPD desa setempat. Op bahkan sempat merebut kunci dari motor Fajar.

"Psikologi anak kan sedang terancam, dia buru-buru ngambil kunci karena takut dipukul lagi posisinya kalau versi anak kami. Nah mungkin cara anak kami itu dianggap kurang sopan, lagi-lagi anak itu dihajar lagi. Informasi yang kami dapat, Op ini ketua BPD setempat;" tuturnya.

Singkat cerita, setelah mengalami pengeroyokan Fajar pulang ke rumahnya. Ia sempat merahasiakan kejadian itu kepada keluarganya sampai akhirnya, pihak keluarga mengetahui hal itu dan melaporkan aksi kekerasan itu kepada pihak kepolisian.

"Pihak keluarga melapor ke Polsek Warungkiara, namun kata Polsek kami diminta untuk langsung ke Polres Sukabumi. Sampai sekitar pukul 23.45 WIB, sambil laporan kami bawa anak kami ini visum dan dirawat di RSUD Palabuhanratu, Fajar terluka di kepala, dada, pelipis dan punggung," cerita Wahyudin.

Sementara itu, Henhen Suhendi Kades Ubrug, Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi membenarkan soal kejadian itu. Bahkan pihaknya sempat akan melakukan mediasi antara korban dan pelaku.

"Iya betul (terduga pelaku) ketua BPD,. Kemarin itu ada pertemuan dari pihak korban kebetulan pada malam itu kami dengan ketua BPD lagi rajaban, dikasih waktu jam 23.00 WIB karena terlalu malam dari pihak korban akhirnya digeser ke esok hari (Sabtu) jam 11.00 WiB , tapi tidak datang dari pihak korban dan kabarnya langsung melapor ke pihak polres," kata Henhen.

"Dari pihak desa berupaya melakukan mediasi dari kedua belah pihak baik dari pada pak Op maupun keluarga korban. Iya betul tadinya mau di musyawarah kan mungkin dari pihak korban mungkin ada yang langsung melaporkan ke polres," sambungnya.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo membenarkan kejadian itu. Pihak keluarga sudah membuat laporan.

"Korban sudah melapor, proses masih penyelidikan pendalaman saksi dan akan segera ke tahap selanjutnya naik sidik, tap (penetapan) tersangka," singkat Dian.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads