.webp)
Kasus stunting di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) turut menjadi sorotan pihak kepolisian. Pada tahun 2023 ini ditargetkan zero stunting di dua wilayah tersebut.
Saat ini bhabinkamtibmas dan babinsa di seluruh desa dan kelurahan diminta untuk menyisir keluarga yang memiliki anak stunting. Bhabinkamtibmas dan babinsa juga berperan sebagai bapak asuh untuk anak-anak stunting.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono nantinya selain menyisir anak-anak stunting, peran dari bapak asuh itu juga memantau perkembangan anak stunting setelah mendapatkan intervensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita sudah membuat struktur perintah agar bhabinkamtibmas dan babinsa sebagai bapak asuh anak stunting. Nanti berkolaborasi dengan desa memantau mendeteksi dan membantu anak-anak stunting ini," ujar Aldi saat ditemui di Cisarua, Sabtu (18/2/2023).
Sesuai arahan Presiden Jokowi dan Kapolri, Polres Cimahi hadir langsung ke lokasi-lokasi yang terlaporkan terdapat anak-anak yang mengalami stunting.
"Jadi kami hadir dengan pemerintah setempat untuk turun melihat dan mengecek kemudian membantu anak-anak stunting dengan intervensi," ujar Aldi.
Intervensi yang dimaksud yakni dengan memberikan paket makanan tambahan bagi anak-anak stunting. Paket makanan yang diberikan memiliki lemak tinggi agar pertumbuhan anak-anak itu lebih optimal.
"Kita berikan paket makanan tambahan kemudian mengedukasi orangtua agar bisa memberikan makanan penuh gizi pada anak-anaknya," ujar Aldi.
Berdasarkan data yang dikantonginya, di Kecamatan Cisarua, KBB saja ada sekitar 400-an anak yang mengalami stunting sehingga perlu intervensi agar kasus stunting bisa ditekan.
"Di sini (Cisarua) ada sekitar 400 anak, dan kita targetkan di 2023 ini kasusnya bisa nol atau zero stunting," kata Aldi.
(dir/dir)
