.webp)
Asep yang membonceng seorang rekannya pasrah. Ia sadar saat itu diberhentikan polisi karena bakal ditilang mengingat temannya yang dibonceng tak mengenakan helm.
"Kaget diberhentikan, soalnya teman saya nggak pakai helm. Ya sudah pasrah juga sih kalau sampai ditilang," kata Asep saat ditemui di depan Mapolres Cimahi, Rabu (8/2/2023).
Ternyata tebakan Asep meleset lantaran ia diberhentikan bukan untuk ditilang meskipun sudah sangat jelas melakukan kesalahan. Polisi justru memberikan helm bagi temannya.
"Ternyata teman saya dikasih helm, tadi dikasih tahu supaya taat berlalulintas. Kalau begini sebetulnya efektif, malu juga ke kita yang melanggar," tutur Asep.
Pemberian helm itu sebagai langkah menekan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Satlantas Polres Cimahi memilih mengadopsi pendekatan persuasif dan preventif ketimbang langsung menilang pelanggar.
"Ini dilakukan karena saat ini sedang melaksanakan Ops Keselamatan Lodaya. Salah satu pelaksanaannya dengan operasi simpatik seperti memberikan helm pada pengendara yang melanggar," kata Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono.
Momen itu juga dijadikan sebagai langkah mengedukasi soal keselamatan berlalu lintas. Jika pengendara mengulangi pelanggaran di kemudian hari, maka pihaknya menerapkan penilangan secara elektronik.
"Kita sudah menerapkan ETLE, jadi sekarang kita pendekatan preventif dulu. Kita minta supaya tidak diulangi. Seperti hari ini, ditemukan banyak pengendara yang tidak menggunakan helm, kita edukasi dulu dan berikan helm," ucap Aldi.
Tak hanya menyasar pengendara tak menggunakan helm, pihaknya juga menyasar pengendara yang menggunakan knalpot brong atau knalpot bising.
"Kita sudah sampaikan ke pengendara supaya mengganti knalpot brong dengan yang standar. Jadi tidak langsung kita tilang. Tapi kalau diulangi lagi baru kita tindak dengan ETLE," kata Aldi.
(dir/dir)
