Polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan menyusul heboh pria diduga onani di konter HP wilayah Kelurahan Ciakar Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
"Sedang kami selidiki, kami sedang mencari tahu kejadian itu. Lagi pulbaket (mengumpulkan bahan keterangan)," kata Kapolsek Cibeureum AKP Yusuf Setyanto, Selasa (7/2/2023).
Namun Yusuf mengatakan sejauh ini belum menemukan titik terang terkait sosok pria itu. "Seperti kita tahu, orang itu kan memakai helm dan masker. Tapi beranjak dari rekaman video itu kami mulai menyelidiki," kata Yusuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf menambahkan korban atau pemilik konter HP tersebut belum melakukan pelaporan atau pengaduan ke polisi. "Pemilik konter memang belum melapor secara resmi, tapi kami berusaha jemput bola," kata Yusuf.
Meski belum bisa menjelaskan apakah ada unsur pidana dalam kejadian itu, namun Yusuf mengatakan perbuatan itu telah jelas melanggar norma kesusilaan.
"Soal unsur pidana kan ini sedang kami selidiki, itu nanti setelah hasil penyelidikan. Tapi yang jelas aksi dia telah melanggar norma susila," kata Yusuf.
Perbuatan yang dikenal dengan istilah eksibisionisme ini juga telah menimbulkan keresahan publik. "Tentu kami harus hadir menjawab keresahan publik ini," kata Yusuf.
Sebelumnya dalam video yang beredar di media sosial Facebook itu, terlihat seorang pria mengenakan helm half face warna hitam, jaket hitam dan mengenakan kain sarung.
Di depan konter HP dia terlihat melakukan perbuatan memalukan itu. Tak lama berselang, dia mendekat ke etalase depan. Dia berjinjit, diduga mencapai klimak dan sengaja menyemburkan cairan itu ke etalase. Selanjutnya video berdurasi 30 detik itu menampilkan dia balik kanan meninggalkan konter HP.
Devia (32) pemilik konter hp tersebut membenarkan kejadian itu terjadi di tempat usaha miliknya. Dia menjelaskan perilaku tak senonoh itu terjadi pada Minggu (6/2/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Saat itu konter sedang sepi, hanya ada seorang pegawai saya. Dia tak menyadari pria itu sedang begitu. Dia mengira orang itu mau beli pulsa," kata Devia.
Pegawai konter, kata Devia baru menyadari setelah ada pembeli lain yang memberitahu adanya cairan di etalase konter.
"Setelah itu saya akhirnya memeriksa CCTV, ternyata benar. Terlihat dari CCTV pas turun dari motor dia mondar-mandir seperti memeriksa situasi. Awalnya cairan di etalase itu nggak terlihat, terhalang toples," kata Devia.
Dia mengaku menyesalkan kejadian ini, karena dikhawatirkan akan berimbas pada aktivitas usahanya. "Takutnya konsumen jadi jijik ke sini," kata Devia. Dia juga mengaku takut karena semua pegawainya perempuan. Meski demikian, dia mengaku belum melapor ke polisi terkait insiden tersebut.
(dir/dir)