Ini Tampang Pembunuh Kakak Kandung gegara Suara Musik di Tasik

Ini Tampang Pembunuh Kakak Kandung gegara Suara Musik di Tasik

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 06 Feb 2023 19:45 WIB
Sosok Iid alias Idris Zulfikar (28) warga Kampung Lengkong Desa Condong Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
Sosok Iid alias Idris Zulfikar (28) warga Kampung Lengkong Desa Condong Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya (Foto: Istimewa).
Tasikmalaya -

Aparat Polres Tasikmalaya Kota masih terus melakukan upaya pencarian terhadap keberadaan Iid alias Idris Zulfikar (28), warga Kampung Lengkong, Desa Condong, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.

Pria ini merupakan tersangka kasus pembunuhan terhadap kakak kandungnya Indra Lesmana (40) pada Jumat (3/2/2023) lalu.

Dalam kurun empat hari terakhir ini polisi bersama warga masih berusaha melakukan pencarian di beberapa titik yang ditengarai menjadi tempat persembunyian Idris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu kami berharap warga yang menemukan keberadaan tersangka ini agar segera melapor ke polisi," kata KBO Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota Iptu Ridwan Budiarta, Senin (6/2/2023).

Dia mengatakan sosok Idris ini terakhir diketahui mengenakan jaket hoodie warna hijau. Ciri lain dari Idris ini berambut ikal dengan warna rambut merah dan perawakan sedang. Diduga saat melarikan diri dia masih membawa senjata tajam yang digunakan untuk membunuh kakaknya.

ADVERTISEMENT

"Pencarian terus kami upayakan, menyisir sungai, area persawahan dan perkebunan terus kami lakukan," kata Ridwan.

Proses pelacakan terhadap tersangka yang satu ini dilakukan secara manual atau tidak dapat dilacak melalui ponsel. "Ya karena ada dugaan gangguan jiwa, tak bawa ponsel," kata Ridwan.

Diberitakan sebelumnya Idris Zulfikar tega menusuk mati Indra Lesmana kakak kandungnya sendiri dengan alasan yang belum jelas pada Jumat dini hari lalu.

Tapi dugaan sementara Idris jengkel karena Indra sering memutar musik dengan suara kencang. Idris juga sempat dimarahi Indra karena menjual perabotan rumah.

Sosok Iid alias Idris ini diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dugaan itu didukung oleh catatan medis Puskesmas Jamanis. "Ada riwayat catatan kesehatan di Puskesmas, dia mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun lalu," kata Imang.

"Sudah berobat kemana-mana tapi belum sembuh. Di Puskesmas juga pernah berobat tapi akhir-akhir ini jarang," kata Maesaroh, warga yang tinggal di depan rumah Iid.

Namun gangguan jiwa yang dialami Iid relatif ringan. Setidaknya menurut pengakuan warga, perilakunya selama ini tidak meresahkan. Dia tak pernah agresif ke warga atau saudaranya. Dia juga tidak bertingkah aneh-aneh.

"Hanya kalau berbicara dia gegerenyeman (pelan dan tak jelas). Kemudian penampilannya seperti jarang mandi, tapi tak pernah galak atau bertingkah aneh-aneh, paling jalan-jalan sendirian," kata Maesaroh.

Bahkan Iid juga kerap bekerja di pabrik penggilingan beras. Walau pun dia tidak terlalu tekun bekerja, semaunya saja. "Kadang jadi buruh di pabrik penggilingan beras, tapi kadang-kadang," kata Maesaroh.

Di tongkrongan anak muda kampung setempat, Iid juga kerap ikut nongkrong. Salah satunya di bengkel yang terletak persis samping rumahnya.

"Sering gabung nongkrong, biasa saja. Walau pun kami tahu dia sakit, tapi biasa saja. Ngobrol kadang-kadang nyambung juga, hanya dia bicaranya nggak jelas," kata Sirod (30), mekanik di bengkel tersebut. Segelas kopi sebatang rokok sering kali diberikan kepada Iid oleh teman-temannya.

Namun satu yang menjadi ciri khas Iid, kemana-mana dia selalu membawa golok, tali serta barang-barang bekas. "Dia biasanya pakai jaket hoodie, nah dia selalu bawa golok. Tapi tak pernah galak, dia hanya membawa-bawa saja," kata Sirod.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads