Pembunuh Kakak Kandung di Tasikmalaya Masih Berkeliaran!

Pembunuh Kakak Kandung di Tasikmalaya Masih Berkeliaran!

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 05 Feb 2023 14:13 WIB
Rumah yang jadi lokasi pembunuhan kakak oleh adiknya di Tasikmalaya pada Jumat (3/2/2023) dini hari.
Rumah yang jadi lokasi pembunuhan kakak oleh adiknya di Tasikmalaya pada Jumat (3/2/2023) dini hari. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Tersangka pelaku pembunuhan Indra Lesmana (40) warga Kampung Lengkong Desa Condong Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya masih berkeliaran.

Hingga Minggu (5/2/2023) siang, polisi masih melakukan upaya pengejaran terhadap tersangka Iid Idris Zulfikar (28). Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan yang dilakukan adik terhadap kakak kandungnya ini terjadi pada Jumat (3/2/2023) lalu.

"Masih diupayakan pencarian, sedang dikejar," kata Kapolsek Jamanis Polres Tasikmalaya Kota Iptu Imang Sunarman, Minggu (5/2/2023). Imang mengatakan pencarian juga melibatkan sejumlah warga setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga pelaku melarikan diri ke perkebunan atau kawasan perbukitan. Tersangka juga disinyalir masih membawa senjata tajam, sehingga dianggap membahayakan. "Iya diduga masih membawa senjata tajam. Kami melakukan pencarian dibantu warga untuk membantu penunjuk jalan ke perkebunan dan pesawahan," kata Imang.

Sosok Iid alias Idris ini diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dugaan itu didukung oleh catatan medis Puskesmas Jamanis. "Ada riwayat catatan kesehatan di Puskesmas, dia mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun lalu," kata Imang.

ADVERTISEMENT

Iid alis Idris Zulfikar tega menusuk mati Indra Lesmana kakak kandungnya sendiri dengan alasan yang belum jelas. Tapi dugaan sementara Idris jengkel karena Indra sering memutar musik dengan suara kencang. Idris juga sempat dimarahi Indra karena menjual perabotan rumah.

"Sudah berobat kemana-mana tapi belum sembuh. Di Puskesmas juga pernah berobat tapi akhir-akhir ini jarang," kata Maesaroh, warga yang tinggal di depan rumah Iid.

Namun gangguan jiwa yang dialami Iid relatif ringan. Setidaknya menurut pengakuan warga, perilakunya selama ini tidak meresahkan. Dia tak pernah agresif ke warga atau saudaranya. Dia juga tidak bertingkah aneh-aneh.

"Hanya kalau berbicara dia gegerenyeman (pelan dan tak jelas). Kemudian penampilannya seperti jarang mandi, tapi tak pernah galak atau bertingkah aneh-aneh, paling jalan-jalan sendirian," kata Maesaroh.

Bahkan Iid juga kerap bekerja di pabrik penggilingan beras. Walau pun dia tidak terlalu tekun bekerja, semaunya saja. "Kadang jadi buruh di pabrik penggilingan beras, tapi kadang-kadang," kata Maesaroh.

Di tongkrongan anak muda kampung setempat, Iid juga kerap ikut nongkrong. Salah satunya di bengkel yang terletak persis samping rumahnya.

"Sering gabung nongkrong, biasa saja. Walau pun kami tahu dia sakit, tapi biasa saja. Ngobrol kadang-kadang nyambung juga, hanya dia bicaranya nggak jelas," kata Sirod (30), mekanik di bengkel tersebut. Segelas kopi sebatang rokok sering kali diberikan kepada Iid oleh teman-temannya.

Namun satu yang menjadi ciri khas Iid, kemana-mana dia selalu membawa golok, tali serta barang-barang bekas. "Dia biasanya pakai jaket hoodie, nah dia selalu bawa golok. Tapi tak pernah galak, dia hanya membawa-bawa saja," kata Sirod.*

(yum/yum)


Hide Ads