Sosok dua wanita misterius yang tinggal di kontrakan yang sama dengan TKW Farida mulai terungkap. Diketahui salah satunya ternyata Aslem, korban penipuan Wowon yang merugi hingga Rp 288 juta. Namun satu sosok wanita lain masih misterius dan belum diketahui keberadaannya.
Aslem, mengaku sempat tinggal di kontrakan yang ditempati bahkan menjadi kuburan bagi TKW Farida di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Cianjur. Namun Aslem tidak mengetahui bahwa Farida tewas dan dikubur di kontrakan yang ditempatinya selama beberapa pekan tersebut.
"Iya saat di Cianjur saya tinggal di kontrakan yang sama dengan Farida. Tapi ketika saya tinggal di sana hanya bersama Solihin dan sesekali Wowon juga tinggal di sana. Sedangkan Farida sudah tidak ada," kata dia saat ditemui di Mapolres Cianjur, Selasa (31/1/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aslem mengaku tinggal di sana hanya beberapa pekan, setelahnya dia diajak untuk pindah kontrakan.
"Saya dua kali pindah kontrakan, tapi tidak tahu daerahnya dimana. Karena bukan orang asli sini. Selama tinggal di kontrakan saya tidak diperbolehkan pulang, termasuk untuk menengok orangtua juga tidak boleh," ucap dia.
Ditanya terkait sosok wanita lainnya yang bernama Rani, Aslem juga mengaku tidak tahu. "Tidak tahu ada yang lain yang tinggal di kontrakan itu, karena ketika saya datang sudah tidak ada, hanya saya sendiri perempuannya di sana," ungkapnya.
Sementara itu,Dedi Somantri (39), pemilik kontrakan, mengatakan Solihin merupakan orang pertama yang mengontrak di rumahnya. Mereka tinggal berlima, yakni Farida, Wowon, Solihin, Dede, dan seorang wanita bernama Rani.
"Kalau orang dewasanya ada lima orang, jadi dua perempuan dan tiga laki-laki. Tapi katanya ada juga anak kecil, tidak tahu siapa namanya," kata dia, belum lama ini.
Menurut Dedi, kepada dirinya Solihin mengatakan semuanya merupakan anak-anaknya. "Benar atau tidaknya saya tidak tahu, karena saat diminta KTP dan Kartu Keluarga, katanya tertinggal," kata dia.
Dia mengatakan saat pergi, tidak satu orang pun dari mereka yang pamit. Adapun yang memberikan kunci kontrakan ialah seorang perempuan lain yang tak diketahui namanya.
"Saya juga bingung, tiba-tiba sudah pindah. Yang ngasih kunci juga bukan pak Solihin atau empat orang lainnya, tapi ada lagi seorang perempuan dengan ciri-ciri bertubuh gemuk. Itupun sambil buru-buru memberikannya," kata dia.
Di sisi lain, Malen (bukan nama sebenarnya), tetangga kontrakan Solihin mengatakan selama mengontrak di rumah Dedi, keluarga Solihin memang jarang berkomunikasi dengan warga. Dia pun hanya kerap bertegur sapa dengan Farida dan Rani saat di warung di dekat kontrakan tersebut.
Menurut dia, warga Farida dan Rani sempat berjualan makanan di depan rumah kontrakannya. Namun hanya bertahan selama beberapa bulan.
"Sekitar dua bulan jualan, di depan rumahnya. Mereka jarang ngobrol. Tapi pernah ditanya orang mana, katanya asal Cimahi dan Bandung," kata dia.
Dia mengatakan Rani menjadi orang pertama yang tak kunjung lagi terlihat usai berhenti berjualan. Setelah Rani tak terlihat, lanjut dia, ada seorang perempuan bertubuh gemuk yang tinggal di rumah tersebut.
"Asalnya perempuan di rumah itu Rani dan Farida, tapi Rani tiba-tiba hilang. Tidak tahu kapan mulai tidak tinggal di sananya. Tapi setelah Rani tidak ada, muncul seorang perempuan bertubuh gemuk tinggal di sana. Katanya sih ibu dari anak kecil yang usianya kira-kira sekitar kelas 4 SD," kata dia.
Namun sebelum satu keluarga itu benar-benar pindah, lanjut Malem, Farida jadi orang berikutnya yang tidak lagi kelihatan oleh tetangga.
"Jadi setelah Rani, kemudian Farida tidak kelihatan lagi. Yang terakhir ada di sana ya perempuan yang gemuk, Solihin, Wowon, dan Dede," kata dia.
(dir/dir)