Aksi keji Wowon cs, pelaku serial killer sudah menghilangkan nyawa sembilan orang. Para korban dibunuh dengan cara diracun hingga ditenggelamkan. Korban-korban ini terjerat investasi bodong yang dilakukan Wowon cs.
Perempuan Asal Sukabumi
Namun ada mereka yang beruntung karena terlepas dari jerat maut Wowon. Seperti korban perempuan berusia 30 tahun asal Bekasi. Korban yang terjerat investasi bodong Wowon cs sempat diminta untuk datang ke Cianjur. Permintaan itu didapat melalui pesan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assalamualaikum teh, kaping (tanggal) 28 - 29 ke Cianjur nanti saya antarkan..," bunyi pesan yang masuk ke korban. Pesan itu dikirimkan oleh Dede, salah seorang tersangka dalam komplotan serial killer Wowon cs.
Mendapat pesan itu, korban yang merupakan seorang TKW ini kemudian memberitahu sang ibunda. Melihat isi pesan itu, ibunda korban melarang anaknya untuk menuruti permintaan Wowon cs. Tapi korban sempat menanyakan perihal uang hasil investasi. Namun tidak mendapat jawaban.
"Entah saya akan diantarkan ke mana saya tidak tahu. Dede sms seperti itu, saya coba telepon ternyata tidak ada jawaban, saya balik kirim pesan saya tanya apakah benar kalau benar uang sudah ada kenapa tidak ditransferkan saja ke rekening," kata korban kepada detikJabar, Rabu (25/1/2023).
Korban sendiri mengaku ikut dalam investasi yang dilakukan Wowon sejak 2018. Ia sudah mengirim uang berjumlah ratusan juta kepada tersangka lainnya, Dede. Beruntungnya korban yang tidak menuruti permintaan Wowon cs untuk datang ke Cianjur.
Sebab dari keterangan polisi, Wowon cs sudah menyiapkan lubang untuk korban. Dia pun sangat bersyukur setelah tidak direstui ibunda untuk berangkat menemui Wowon cs.
"Saya shock mendapat kabar kemarin saat dimintai keterangan, saya sempat tanya ke yang berwajib itu lubang yang di Cianjur untuk siapa, keterangan dari para tersangka itu untuk saya, di situ saya shock begitu tahu, padahal saya niatnya datang baik-baik loh," tutur korban.
Tidak hanya itu, korban juga mengaku mendapat kabar jika dirinya dikatakan telah meninggal dunia. Kabar itu disampaikan keluarga korban Siti yang melakukan panggilan video.
"Soalnya ada kabar katanya teteh meninggal kata keluarganya Siti ke saya, di situ saya kaget, langsung spontan teriak ke mamah, mah kata saya spontan teriak ke mamah, kata saya ada yang bilang saya meninggal, kata saya siapa yang bilang. Ada yang mengabarkan kalau saya sudah meninggal. Tidak lama setelah itu, saya diminta putar Youtube dan mencari soal pembunuhan berantai di Cianjur, saya juga baru tahu soal berita Aki (Wowon) dan Dede," tambah korban.
Baca juga: Nyawa yang Melayang di Tangan Wowon Cs |
"Saya dibilang sudah enggak ada keluarga almarhum Siti kenal karena saya ke sana dua kali, sempat ke Cianjur. Tadi itu terakhir saya ke sana tanggal 8 Januari Dede sudah tidak ada, sebelumnya pertama ke sana tanggal 2 Desember Dede masih ada," sambung korban.
Aslem
Jerat maut juga terlepas dari Aslem, seorang TKW yang turut jadi korban penipuan Wowon cs. Selain tertipu uang senilai Rp 285 juta, Aslem juga tak bisa menemui orang tua untuk terakhir kalinya. Sebab ia tidak dibolehkan pulang ke kampung halaman karena mendapat ancaman.
"Saya nggak dibolehin pulang ke kampung, saya diancam. Bahkan orang tua saya meninggal, saya nggak boleh pulang," jerit Aslem.
Hana
Selain Aslem, TKW lain bernama Hana juga hampir menjadi korban ke-10 Wowon cs. Hana sempat diminta datang ke Cianjur pada akhir Desember 2022 setelah meminta uang hasil penggandaan.
Tanpa diketahui Hana, tanggal itu rupanya dipersiapkan Wowon cs untuk menghabisi nyawanya. Beruntungnya, Hana tidak jadi datang di tanggal itu. "Setelah tanggal 28-29 (Desember) saya pun berencana balik lagi ke Cianjur kalau belum kasus ini terungkap. Dan syukurnya kasus ini terungkap," ujarnya.
Ujang Jaenal
Ujang Jenal (54) alias Ucok, juga hampir menjadi korban Wowon cs. Warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur ini nyaris tewas akibat kopi beracun.
Akibatnya, Ujang sempat dirawat di rumah sakit. Beruntung nyawa Ujang berhasil terselamatkan. Kejadian itu bermula saat satu sachet kopi ditemukan di depan warung milik Ujang.
Kopi itupun diberikan oleh tetangga Ujang kepada istrinya karena diduga jatuh saat ada pembeli yang datang.
"Sama tetangga diambil dan disimpan di pagar, katanya menemukan di tengah jalan gang depan warung. Kemudian oleh istri saya disimpan di atas lemari kaca," ungkap Ujang.
Ujang yang menaruh curiga terhadap kopi itu kemudian menyeduhnya. Saat diseduh, ia menceritakan jika ada aroma zat kimia yang tercium. Namun ia tetap meminum secangkir kopi tersebut.
Berselang dua menit setelah mencicipi, Ujang tiba-tiba merasa pusing, lambungnya pun seperti diobok-obok hingga mual parah. Badan Ujang juga terasa kaku.
Ujang sempat muntah-muntah hingga akhirnya hilang kesadaran. Dari mulut Ujang juga keluar busa seperti para korban keracunan di Bekasi yang tiga di antaranya tewas.
"Kata istri saya, mulut saya mengeluarkan busa. Setelah itu saya tidak sadar dan dibawa oleh warga ke rumah sakit," ujarnya.
Salsa Anak Tiri Wowon
Keberuntungan juga menghampiri Salsa (13), anak ketiga dari Ai Maemunah yang selamat dari maut. Salsa diketahui pernah mendapatkan ancaman dari Wowon. Ancaman itulah yang membuatnya menolak ikut ke Bekasi sehingga selamat dari maut.
Namun nahas, Ai Maimunah yang merupakan ibunya dan kedua kakak Salsa tewas diracun Wowon dan dua pelaku lainnya.
Salsa menuturkan, dirinya tidak ikut ke Bekasi karena beralasan sering muntah saat bepergian dengan mobil. Namun alasan itu hanya alibi Salsa yang sebenarnya takut dengan sosok ayah tirinya, Wowon.
Dia mengaku pernah diancam akan dicelakai jika melaporkan keberadaan kontrakannya di Cianjur kepada keluarga dari ibunya.
"Salsa disuruh ayah tiri kalau ada yang nanya dimana, bilangnya ngontrak di Bandung. Tidak boleh bilang si Cianjur. Kalau tidak, katanya salsa dan keluarga akan celaka. Makanya Salsa takut. Itu juga yang sebenarnya membuat Salsa tidak mau ikut ke Bekasi, bukan hanya karena sering muntah," kata Salsa, Minggu (22/1/2023).
Salsa mengatakan dia tak terlalu dekat dengan ayah tirinya. Apalagi setelah adanya ancaman tersebut. "Salsa lebih memilih untuk menjauh, kalau di rumah Salsa tidak pernah ngobrol dengan ayah tiri," kata dia.
(bba/yum)