Motor listrik untuk militer segera mengaspal di jalanan. Rencananya motor tersebut akan digunakan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI.
Motor yang dikembangkan anak perusahaan Len Industri, PT Eltran Indonesia dan PT BYXE Motor Indonesia (BMI) ini masih dalam tahap produksi. Namun selama masa produksi, motor yang diberi nama 'E-Tactical Sergap' ini sudah memperoleh sertifikat kelaikan dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Puslaik Kemenhan).
"Semoga aman untuk alat, lingkungan dan personel. Selanjutnya bisa mendapatkan sertifikat hingga ke SMI (Standar Militer Indonesia)," ujar Kepala Pusat Kelaikan Kemhan Marsma TNI Tengku Mohammad Yani Rudiansyah dalam keterangannya, Jumat (27/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan rencananya motor tersebut tak hanya digunakan untuk militer Indonesia saja. Lebih dari itu, sambung dia, motor listrik tersebut rencananya akan dijual secara umum.
"Produk ini tidak hanya digunakan militer kita, namun dijual kemana-mana sehingga membantu meningkatkan pendapatan devisa negara," katanya.
Direktur Utama PT Eltran Indonesia Dewayana Agung Nugroho menambahkan untuk tahap awal ada 3.000 unit motor listrik yang akan diproduksi. Motor tersebut akan digunakan oleh Babinsa.
"Untuk tahap pertama ini diproduksi tiga ribu dan digunakan untuk Babinsa di Pulau Jawa dan Bali. Kami juga memastikan kesiapan menambah jumlah produksi tersebut memenuhi kebutuhan yang ada," katanya.
Dia menambahkan pengembangan motor tersebut selaras dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Selain itu, keberadaan motor itu juga sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 7 tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
(dir/dir)