Program penanganan permasalahan Sungai Citarum melalui Program Citarum Harum masih digencarkan Kodam III Siliwangi sebagai bukti kepedulian terhadap lingkungan dan sungai yang menjadi tumpuan dan harapan warga Jawa Barat.
Sampah, masih menjadi permasalahan utama yang terjadi di Sungai Citarum. Untuk menangani permasalahan tersebut, Kodam III Siliwangi terus berinovasi menuntaskan permasalahan ini.
Beragam inovasi dibuat Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dengan membuat sejumlah mesin pengolahan sampah, di antaranya membuat mesin pencacah sampah, mesin pencetak briket dan pelet, kompor bio massa & kompor bara api (Kobara) dan mesin pencuci plastik serta inovasi teknologi terapan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pengolahan sampah, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo bersama tim melakukan inovasi membuat sejumlah mesin yang berkesinambungan, diawali dari mesin pencacah hingga mesin yang mampu memanfaatkan hasil olahan sampah menjadi sumber energi yaitu kompor biomassa & kobara," kata Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Minggu (8/1/2023).
![]() |
Untuk mesin pencetak briket dan pelet ini digunakan untuk sampah yang telah dicacah atau dipotong dengan sistem press sehingga bisa digunakan untuk menjadi bahan bakar baru.
"Hasil cacahan dari mesin pencacah sebelum dicetak menjadi briket atau pelet, terlebih dahulu dilakukan proses pencampuran dengan bubuk formula R-4 dan perekat dan didiamkan selama 12 jam. Formula R-4 inilah yang membuat bahan bakar dari sampah ini dapat mencapai kalori tinggi setara dengan batubara energi tinggi," ungkapnya.
Setelah melalui proses pencampuran menjadi adonan, maka adonan itu siap untuk dicetak di mesin pencetak briket atau pelet yang mampu membuat briket atau pelet 500-600 kilogram per jamnya.
"Pembuatan briket dan pelet tergantung dari cetakan di output mesin yang digunakan. Pada pembuatan briket menggunakan cetakan dengan lubang yang lebih besar dari pada pembuatan pelet," tuturnya.
Baca juga: Kuli Sindang di Cirebon yang Melintasi Zaman |
Sementara itu, kapasitas produksi mesin ini mencapai 500-600 kilogram bahan baku per jam, mesin ini mempunyai dimensi mesin 100 x 50 x 100 centimeter dengan material rangka dibuat dari besi UNP 10 kemudian sistem kerja mesin ini menggunakan sistem roll press dengan digerakkan oleh motor listrik 5 HP.
"Mesin ini merupakan inovasi Pangdam III/Slw sebagai salah satu solusi pengganti bahan bakar batubara," pungkasnya.
(wip/yum)