Petuah Ibunda Loloskan Wanita Bekasi dari Maut Serial Killer Wowon Cs

Round Up

Petuah Ibunda Loloskan Wanita Bekasi dari Maut Serial Killer Wowon Cs

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 26 Jan 2023 08:30 WIB
Para tersangka serial killer di Bekasi dan Cianjur telah menyiapkan lubang untuk mengubur para korban
Lubang digali Wowon Cs untuk korban (Foto: (Mei Amelia/detikcom)
Sukabumi -

Jerat investasi bodong Wowon Serial Killer seolah menjadi jejaring maut untuk anggotanya, bukannya meraup keuntungan yang dijanjikan, mayoritas mereka malah tewas tenggelam, di racun hingga berakhir di dalam lubang yang digali Wowon Cs.

Dari sederet korban, perempuan asal Bekasi berusia 30 tahun termasuk beruntung meskipun sempat didera ancaman hingga permintaan untuk datang. Meskipun uang investasinya raib, ia berhasil lolos dari jerat kematian yang ditebar Wowon.

"Assalamuallaikum teh, kaping (tanggal) 28 - 29 ke Cianjur nanti saya antarkan..," bunyi pesan yang masuk ke korban yang merupakan TKW itu. Isi pesan itu kemudian dibacakan korban ke ibunda, sontak perasaan sang ibunda tidak enak dan meminta korban tidak menuruti isi pesan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan singkat yang masuk ke ponsel korban itu kini menyisakan kengerian, andai saja mengikuti permintaan itu mungkin nyawanya sudah melayang.

"Entah saya akan diantarkan ke mana saya tidak tahu. Dede sms seperti itu, saya coba telepon ternyata tidak ada jawaban, saya balik kirim pesan saya tanya apakah benar kalau benar uang sudah ada kenapa tidak di transferkan saja ke rekening," kata korban kepada detikJabar, Rabu (25/1/2023).

ADVERTISEMENT

Korban mengaku terjerat investasi bodong Wowon Cs, sejak 2018 hingga 2021 dia sudah mentransfer uang. Menurut pengakuan korban, uang ratusan juta sudah ia kirimkan ke tersangka Dede. Berbagai cara dilakukan korban dengan harapan uangnya kembali. Termasuk mendatangi Dede selepas Siti Fatimah yang mengajaknya bergabung dengan investasi Wowon Cs meninggal dunia.

"Saya minta uang di transferkan saja ke rekening, karena kalau ke Cianjur butuh tenaga ekstra perjalanan lumayan dari Bekasi ke Cianjur. Sementara saya perempuan bawa motor sendiri ke Cianjur saya bilang begitu. Namun enggak ada jawaban saya coba ke WhatsApp tetap enggak ada jawaban," ujar korban.

Korban sempat akan menuruti isi pesan itu, tanggal 28 - 29 Desember 2022 ia berniat untuk berangkat ke Cianjur. Namun, niatnya ditepis sang ibunda.

"Hal yang saya syukuri saat ini, keinginan saya tidak mendapat restu orang tua. Tanggal 8 Januari saya berangkat, ternyata saya mendapat kabar Dede sudah tidak ada di rumahnya sudah sebulan menghilang," ucap korban.

Korban diketahui sudah dimintai keterangan oleh pihak berwajib, ia sempat bertanya soal adanya lubang di rumah tersangka Cianjur. Jawaban penyidik membuat korban kaget, benar-benar kaget.

"Saya shock mendapat kabar kemarin saat dimintai keterangan, saya sempat tanya ke yang berwajib itu lubang yang di cianjur untuk siapa, keterangan dari para tersangka itu untuk saya, di situ saya shock begitu tahu, padahal saya niatnya datang baik-baik loh," tutur korban.

Yang membuat korban tidak kalah kaget adalah saat ia mendapat sambungan telepon dari keluarga korban Siti, tidak seperti biasanya telepon itu diawali dengan pertanyaan dengan nada ragu-ragu dan bertanya soal identitas.

"Waktunya sehabis maghrib, saya kan memang jarang liat TV atau Hp untuk lihat informasi, pas itu keluarga almarhum Siti ini menelepon ke saya, saya angkat waktu itu menelepon biasa. Katanya assalamuallaikum, saya jawab dia nyebut apa benar dengan dia menyebut nama saya. Saya jawab betul, kemudian dimatikan tidak lama langsung video call, keluarga almarhum Siti," ujar korban.

Ternyata sambungan telepon video dari keluarga Siti itu untuk memastikan korban masih hidup.

"Soalnya ada kabar katanya teteh meninggal kata keluarganya Siti ke saya, di situ saya kaget, langsung spontan teriak ke mamah, mah kata saya spontan teriak ke mamah, kata saya ada yang bilang saya meninggal, kata saya siapa yang bilang. Ada yang mengabarkan kalau saya sudah meninggal. Tidak lama setelah itu, saya diminta putar Youtube dan mencari soal pembunuhan berantai di Cianjur, saya juga baru tahu soal berita Aki (Wowon) dan Dede," tambah korban.

"Saya dibilang sudah enggak ada keluarga almarhum Siti kenal karena saya ke sana dua kali, sempat ke Cianjur. Tadi itu terakhir saya ke sana tanggal 8 Januari Dede sudah tidak ada, sebelumnya pertama ke sana tanggal 2 Desember Dede masih ada," sambung korban.




(sya/dir)


Hide Ads